Dailynesia.co – Sarfendi Rosidi Idris dan Siti Maryama, pasutri Bangka asal Desa Kace, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akhirnya mewujudkan impian mereka untuk naik haji tahun ini.
Perjalanan mereka menuju Tanah Suci bukanlah perjalanan singkat. Selama 30 tahun, mereka berjuang dan berusaha keras dengan berjualan sayur agar bisa menunaikan ibadah haji, seperti dilansir dari Beritasatu.com.
“Kami membayar lewat talangan haji, karena kalau sekaligus kami tidak punya cukup uang, jadi kami sedikit-sedikit menabung,” kata Sarfendi Rosidi Idris saat ditemui di rumahnya pada Senin (13/5/2024).
Wajah bahagia pasutri Bangka jelas terpancar dari keduanya. Penantian panjang belasan tahun untuk menunaikan rukun Islam kelima akhirnya terwujud.
Baca juga: Aplikasi Novel yang Menghasilkan Uang, Ada 4 Rekomandasi yang Bisa Dipilih
Usaha Keras Pasutri Bangka Bisa Naik Haji Tahun 2024
Namun, mencapai impian ini tidaklah mudah. Sarfendi dan Siti Maryama harus berusaha keras menyisihkan sedikit demi sedikit penghasilan dari penjualan sayur mereka.
Usaha yang telah mereka tekuni selama tiga dekade ini dimulai dari menjual sayur keliling hingga akhirnya memiliki lapak kecil di pasar. Meski penghasilan pasutri Bangka tidak menentu, Sarfendi, pria berusia 54 tahun, tetap yakin bahwa dengan kerja keras, mereka bisa menunaikan ibadah haji.
“Alhamdulillah, sangat bersyukur sekali. Rezeki yang diberikan oleh Tuhan yang penting kita yakin, yang penting mencari rezeki yang halal. Alhamdulillah Tuhan Maha Mengetahui,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Dia berharap bisa menjadi haji yang mabrur dan menginspirasi banyak orang dengan perjalanan hidup mereka.
Pasangan suami istri ini dijadwalkan berangkat ke Arab Saudi pada gelombang pertama kloter 4, Rabu (15/5/2024).
Bersama 1.112 jemaah lainnya dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mereka akan menjalani ibadah haji yang telah lama pasutri Bangka impikan.
Perjalanan panjang Sarfendi dan Siti Maryama dimulai dari nol. Mereka memulai usaha dengan menjual sayuran keliling desa, sering kali menghadapi tantangan cuaca dan jalanan yang tidak selalu bersahabat.
Namun, tekad mereka untuk mengumpulkan uang demi menunaikan ibadah haji tidak pernah surut. Setiap hari, mereka berusaha keras, berkeliling menjajakan sayur demi sayur.
“Awalnya kami hanya berkeliling menjual sayur ke rumah-rumah, kadang harus berjalan jauh.
Tapi kami selalu yakin, rezeki akan datang asal kita berusaha dan berdoa,” kenang Siti Maryama. Perlahan tapi pasti, usaha mereka mulai membuahkan hasil.
Mereka berhasil membuka lapak kecil di pasar lokal, yang menjadi sumber penghasilan utama pasutri Bangka.