Penyimpanan tulang belulang di atas pokok kayu dan penggunaan tengkorak sebagai bantal juga memiliki simbolisme kuat.
Tindakan ini bukan sekadar penghormatan, melainkan juga cara untuk menjaga kehadiran spiritual almarhum di dalam kehidupan sehari-hari keluarga yang ditinggalkan.
Mereka percaya bahwa roh orang yang telah meninggal tetap hadir dan memberikan perlindungan serta berkat bagi keluarga yang masih hidup.
Baca juga: Minta Sound Horeg Dikecilkan, Ibu-Ibu di Pati Siram Air
Keterhubungan dengan Alam
Suku Asmat memiliki keterikatan yang sangat erat dengan alam sekitarnya, yang tercermin dalam hampir setiap aspek kehidupan mereka, termasuk dalam upacara kematian Suku Asmat.
Tradisi ini menunjukkan betapa besar rasa hormat mereka terhadap siklus alam dan betapa mereka hidup selaras dengan lingkungan mereka.
Ritual-ritual tersebut juga mencerminkan pandangan hidup mereka yang holistik, di mana kehidupan, kematian, alam, dan spiritualitas semuanya saling terhubung dan mempengaruhi satu sama lain.
Baca juga: Upacara Wor: Ritual Sakral Suku Biak untuk Memohon Perlindungan
Pelestarian Budaya di Tengah Modernisasi

Di era modern ini, banyak tradisi adat yang mulai terkikis oleh arus globalisasi dan modernisasi.
Namun, Suku Asmat tetap teguh menjaga tradisi-tradisi mereka, termasuk upacara kematian Suku Asmat yang unik ini.
Pelestarian budaya ini bukan hanya penting bagi identitas Suku Asmat sendiri, tetapi juga bagi keanekaragaman budaya Indonesia secara keseluruhan.
Upacara kematian Suku Asmat adalah salah satu warisan budaya yang memiliki nilai sejarah dan spiritual yang sangat tinggi.
Dengan menjaga dan melestarikan ritual ini, Suku Asmat tidak hanya mempertahankan identitas mereka, tetapi juga memperkaya warisan budaya dunia.
Ritual kematian Suku Asmat adalah cerminan dari kepercayaan dan filosofi hidup yang sangat dalam dan bermakna.
Ini menunjukkan bagaimana Suku Asmat melihat kematian bukan sebagai akhir, melainkan sebagai bagian dari siklus kehidupan yang terus berputar.
Tradisi upacara kematian Suku Asmat ini adalah salah satu dari sekian banyak kekayaan budaya yang membuat Papua, dan Indonesia secara keseluruhan, menjadi wilayah yang penuh dengan keanekaragaman dan kebijaksanaan lokal.