Dailynesia.co – Israel hantam markas AL Rusia di Tartus menjadi pukulan telak yang mengejutkan dunia geopolitik.
Serangan ini memicu ketegangan baru antara dua kekuatan besar dan memunculkan pertanyaan besar tentang dinamika perang proxy di Timur Tengah.
Dengan Rusia sebagai pemain utama di Suriah dan Israel hantam markas AL Rusia di Tartus yang semakin agresif dalam mempertahankan kepentingannya, insiden ini membuka babak baru ketidakstabilan kawasan.
Baca juga: Bagaimana Cara Menanam Sayuran di Botol Aqua? Ikuti 5 Langkah Ini
Israel Hantam Markas AL Rusia di Tartus: Apa yang Terjadi?

Serangan ini dilaporkan terjadi pada malam hari, dengan ledakan besar yang mengguncang wilayah pesisir Tartus.
Tartus sendiri merupakan pangkalan strategis Rusia di Suriah dan menjadi pusat kegiatan militer Rusia di Mediterania.
Menurut berbagai sumber, ledakan tersebut diyakini berasal dari serangan udara Israel yang menargetkan fasilitas pertahanan dan persenjataan milik Rusia.
Video yang beredar memperlihatkan bola api raksasa membumbung tinggi di langit Tartus, disusul rentetan ledakan sekunder yang mengindikasikan adanya amunisi atau persenjataan yang ikut terbakar.
Meski Israel belum memberikan pernyataan resmi, banyak pihak menduga ini adalah bagian dari operasi yang lebih luas untuk melemahkan pengaruh militer Rusia di Suriah.
Alasan Israel Menyerang Markas AL Rusia di Tartus
Serangan terhadap Tartus bukanlah aksi spontan. Israel hantam markas AL Rusia di Tartus memiliki sejarah panjang melakukan operasi militer di Suriah, terutama untuk mencegah penguatan militer lawan, termasuk Iran dan sekutunya.
Namun, menyerang fasilitas militer Rusia membawa dimensi baru yang jauh lebih kompleks.
Beberapa analis menyebut serangan ini berkaitan dengan dua faktor utama:
- Tekanan terhadap Iran: Rusia dianggap membantu pasokan senjata ke Iran dan Hizbullah melalui Suriah. Serangan ini bisa jadi peringatan kepada Rusia untuk menghentikan dukungan tersebut.
- Langkah Strategis Israel hantam markas AL Rusia di Tartus: Dengan menargetkan fasilitas militer di Tartus, Israel berupaya menunjukkan superioritasnya dan menegaskan bahwa pihaknya tidak segan mengambil tindakan ekstrem demi keamanan nasionalnya.
Namun, pertanyaannya, apakah langkah ini sepadan dengan risiko memicu konflik langsung dengan Rusia?