Dailynesia.co – Pada tanggal 5 November 2024, Donald Trump kembali mencatatkan sejarah dengan memenangkan Pemilu AS 2024.
Kemenangan Trump di Pemilu AS 2024 ini mengejutkan banyak pihak, baik di dalam negeri maupun internasional.
Dengan 277 suara electoral, Trump berhasil mengalahkan Kamala Harris dari Partai Demokrat, yang hanya mengantongi 224 suara.
Pencapaian ini sekaligus mengonfirmasi kemampuannya untuk meraih dukungan lebih luas dari pemilih, terutama di daerah perdesaan dan komunitas Latino.
Namun, kemenangan ini juga memunculkan banyak pertanyaan mengenai arah kebijakan luar negeri AS dan dampaknya terhadap dinamika global.
Dampak Kemenangan Trump di Pemilu AS 2024 Bagi Kebijakan Internasional
Kebijakan internasional di bawah Trump dikenal karena pendekatan “America First” yang memprioritaskan kepentingan nasional AS secara agresif, bahkan mengorbankan hubungan dengan sekutu.
Kebijakan luar negeri yang keras pada periode pertama Trump sering kali tidak mengindahkan diplomasi multilateral, dan dunia meragukan apakah periode kedua ini akan berbeda.
Negara-negara di Timur Tengah khususnya khawatir bahwa kebijakan Trump akan kembali memperuncing konflik di kawasan tersebut, terutama terkait isu Palestina dan hubungan dengan Iran.
Baca juga: 5 Rekomendasi Mesin Cuci Top Loading, Lengkap Perkiraan Harga
Proyeksi Hubungan Amerika dengan Negara-negara Islam di Tengah
Dalam periode kepresidenan sebelumnya, Trump mengambil langkah kontroversial dengan memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem, yang dianggap sebagai bentuk dukungan terhadap Israel dan mengabaikan hak-hak Palestina.
Kebijakan ini memicu reaksi keras dari banyak negara Islam yang menilai langkah itu sebagai provokatif dan mengancam perdamaian di kawasan.
Dengan kemenangan Trump di Pemilu AS 2024, kekhawatiran ini muncul kembali. Beberapa negara Islam, seperti Iran, mengungkapkan bahwa kemenangan ini berpotensi membawa ketidakstabilan baru di kawasan.