Hal ini menciptakan persepsi negatif di kalangan masyarakat, yang merasa bahwa ada ketidakadilan dalam distribusi anggaran.
Sementara itu, anggaran untuk program-program yang lebih mendasar seperti pembangunan infrastruktur justru terpangkas habis.
Baca juga: Trump Beri Ultimatum ke Hamas Sebelum Sabtu: Bebaskan Semua Sandera atau ‘Neraka Akan Terjadi’
Kontradiksi dalam Kebijakan
Dalam konteks ini, Prabowo tampaknya tidak menunjukkan perhatian yang cukup pada kapasitas anggaran negara.
Dengan membentuk kabinet besar dan menunjuk lebih banyak wakil menteri, anggaran kementerian semakin membengkak.
Program-program yang dijanjikan selama kampanye, seperti penyediaan makanan bergizi gratis, semakin sulit untuk direalisasikan dalam kondisi anggaran yang ketat.
Baca juga: Viral Penyiar RRI Curhat Soal PHK hingga Menangis Pilu: Kita Tahu
Pengaruh Terhadap Investasi
Kebijakan pemangkasan dana dan burden sharing dengan Bank Indonesia dapat berdampak negatif terhadap independensi bank sentral, yang pada gilirannya dapat memengaruhi iklim investasi.
Investor cenderung menghindari ketidakpastian, dan jika pemerintah tidak mampu menunjukkan kestabilan finansial, maka hal ini akan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Dalam analisis ini, kita melihat bahwa pemangkasan dana yang dilakukan oleh pemerintah tidak hanya berdampak pada kestabilan finansial, tetapi juga pada kepercayaan masyarakat.
Tanpa adanya kriteria yang jelas dan transparansi dalam kebijakan, sulit bagi pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan yang inklusif.
Ke depannya, diperlukan kebijakan yang lebih terencana dan melibatkan berbagai pihak, termasuk DPR, untuk menciptakan dana yang adil dan berkelanjutan.
Selamat membaca analisis lebih lanjut tentang implikasi pemangkasan anggaran dalam edisi pekan ini.
