Dailynesia.co – Trump beri ultimatum ke Hamas sebelum Sabtu untuk membebaskan semua sandera yang masih ditahan di Gaza.
Dalam pernyataannya di Oval Office, Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa jika semua sandera tidak dibebaskan sebelum Sabtu pukul 12.00, gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan dibatalkan, dan “neraka akan terjadi”.
Ultimatum ini disampaikan setelah Hamas mengancam menunda pertukaran sandera-tahanan, yang berpotensi memicu kembali konflik di wilayah tersebut.
Baca juga: Viral Penyiar RRI Curhat Soal PHK hingga Menangis Pilu: Kita Tahu….
Trump Beri Ultimatum ke Hamas Sebelum Sabtu: Latar Belakang dan Ancaman
Ultimatum Trump datang dalam situasi genting, di mana gencatan senjata enam minggu antara Israel dan Hamas mulai goyah.
Hamas sebelumnya mengumumkan penundaan pertukaran sandera-tahanan, menuduh Israel melanggar kesepakatan.
Trump menyebut tindakan Hamas sebagai “mengerikan” dan menegaskan bahwa semua sandera harus dibebaskan sekaligus, bukan secara bertahap.
“Jika semua sandera tidak kembali sebelum Sabtu pukul 12.00, saya akan meminta gencatan senjata dibatalkan, dan biarkan neraka terjadi,” kata Trump.
Ia menambahkan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan Israel, tetapi ia secara pribadi mendesak agar Hamas memenuhi tuntutan ini.
Baca juga: Merek Mobil Terburuk di Indonesia 2024: Hanya Terjual 1 Unit!
Reaksi dan Implikasi Ultimatum Trump
Ultimatum Trump memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik di Gaza. Jika Hamas tidak memenuhi tenggat waktu, Israel mungkin akan melanjutkan operasi militernya, yang berpotensi menimbulkan korban jiwa dan kerusakan lebih besar.
Trump juga tidak menutup kemungkinan keterlibatan pasukan AS, meskipun ia enggan merinci langkah-langkah konkret yang akan diambil.
Selain itu, Trump mengancam akan menghentikan bantuan ke Yordania dan Mesir jika kedua negara menolak menerima pengungsi Palestina sebagai bagian dari rencananya untuk “mengambil alih” Gaza.
