Lokasinya yang berada dekat dengan rel kereta api membuat nama usaha bakso yang satu ini kian terkenal. “Itu memang salah satu yang jadi daya tarik.
Alhamdulillahnya sampai hari ini tidak ada apa-apa. Orang-orang sudah terbiasa kalau ada kereta yang mau lewat. Ada yang teriak gitu… kereta api… kereta api…” ujar Ali kepada Kompas.com.
Baca juga: 5 Aplikasi Fintech Terpopuler di Indonesia 2024, Apa Saja?
Menu Andalan di Bakso President Malang
Beralih topik dari sejarah Bakso President Malang, kalau kamu ingin mengunjungi bakso legendaris ini bisa coba menu andalan yang disampaikan oleh M. Ali Wahdani selaku penanggung jawab Bakso President Malang.
“Kalau bakso itu memang varian isinya banyak. Ada goreng udang, goreng pangsit, goreng seperti risol, goreng ati ampela,” jelasnya.
“Kalau saya sendiri biasanya merekomendasikan bakso campur biasa. Karena kalau mau coba bakso komplet itu besar dan isian banyak. Orang kadang tidak habis,” katanya.
Uniknya lagi, ada menu bakso bakar dengan varian bakso alus dan bakso urat. Bakso disajikan dengan bumbu kacang yang menggunakan kacang mete.
Harganya Rp 16.000. Sementara untuk menu isian baksonya dibanderol mulai dari Rp 4.000-10.000. Ada pun untuk menu baksonya, ada bakso kecil, bakso besar, bakso urat, dan bakso telur.
Makan bakso di Bakso President Malang tidak hanya soal menikmati makanan enak, tetapi juga merasakan sejarah panjang dan suasana unik di pinggir rel kereta api.
Dengan berbagai menu andalannya, Bakso President Malang terus menjadi pilihan favorit bagi pecinta kuliner di Malang dan sekitarnya.
Sejak didirikan oleh Almarhum Abah Sugito hingga kini, tempat ini tetap mempertahankan keunikan dan kualitas yang membuatnya istimewa.
Jadi, kalau ke Malang, jangan lupa untuk mampir dan menikmati kelezatan bakso di Bakso President Malang. Makan Bakso!