Dailynesia.co – Kasus pembunuh PSK (Pekerja Seks Komersial) di Denpasar, Bali, mengejutkan banyak pihak setelah pelaku berinisial RAPB mengakui perbuatannya di hadapan polisi.
Pembunuh PSK yang mengakibatkan korban tewas dengan leher terlilit kabel ini terjadi dalam konteks keputusasaan pelaku yang menghadapi kesulitan finansial di Bali.
Dalam konferensi pers di Mapolresta Denpasar, RAPB mengungkapkan bahwa dia belajar teknik membuat seseorang pingsan dari tutorial di YouTube.
Langkah-langkah yang dia pelajari di platform tersebut kemudian dia terapkan dengan memperdaya seorang PSK melalui aplikasi MiChat.
Motifnya adalah untuk merampok korban karena pelaku terdesak oleh kebutuhan ekonomi sehari-hari.
Awalnya, RAPB datang ke Bali dengan harapan mendapatkan pekerjaan di restoran.
Namun, ketika usahanya tidak membuahkan hasil, dia merasa putus asa karena kehabisan uang untuk membiayai hidupnya.
Tanpa opsi lain, dia memutuskan untuk mencari target merampok melalui aplikasi online. Alasan ekonomi menjadi pendorong utama pelaku untuk melakukan tindakan kejahatan tersebut, seperti dilansir dari Kompas.com.
Baca juga: Shin Tae-yong Sedih, Justin Hubner Tak Dilepas Klub Liga Jepang
Modus Pembunuh PSK, Dihukum Maksimal 15 Tahun Penjara

Kapolresta Denpasar, Kombes Bambang Yugo Pamungkas, menjelaskan bahwa modus operandi pelaku melibatkan penjeratan leher korban dengan kabel dan membenturkan kepala korban ke tembok.