Rebo Wekasan 2024: Kapan Dilaksanakan? Simak Tanggal, Sejarah, dan Tradisi Menariknya

Rebo Wekasan 2024, sebuah tradisi penting di Jawa dan Nusantara yang jatuh pada tanggal 4 September 2024. Artikel ini mencakup beberapa aspek utama, seperti penetapan tanggal Rebo Wekasan 2024 berdasarkan kalender Hijriah, sejarah tradisi Rebo Wekasan.

Rebo wekasan 2024
Rebo wekasan 2024/ kalam sindonews

Dailynesia.co – Rebo Wekasan adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam penanggalan Hijriah, yang dianggap penting oleh sebagian masyarakat Jawa dan Nusantara.

Pada tahun 2024, Rebo Wekasan menjadi topik menarik untuk dibahas, mengingat tanggal pelaksanaannya dan tradisi yang menyertainya.

Baca juga: Polresta Balerang Pemeriksa Saksi BP Sesuai Jadwal, Lanjutan Proses Penyelidikan Kasus Lahan

Tanggal Rebo Wekasan 2024

Rebo wekasan 2024
Rebo wekasan 2024/ warna nusa

Rebo Wekasan 2024 jatuh pada 30 Safar 1446 H, yang bertepatan dengan tanggal 4 September 2024.

Tanggal ini berdasarkan kalender Hijriah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI. Penetapan tanggal ini penting untuk mengetahui kapan masyarakat dapat melaksanakan berbagai ritual dan doa pada hari tersebut.

Baca juga: Paloh Kembali Memimpin NasDem: Pesan Tegas untuk Tak Recoki Partai Lain!

Sejarah Rebo Wekasan

Tradisi Rebo Wekasan memiliki akar sejarah yang dalam, diperkenalkan oleh masyarakat muslim Champa yang menggunakan pendekatan sufisme dalam berbagai tradisi.

Menurut buku “Sejarah Lengkap Islam Jawa: Menelusuri Genealogi Corak Islam Tradisi” karya Husnul Hakim, tradisi ini termasuk dalam warisan budaya yang ada sejak masa kejayaan Sunan Giri.

Kepercayaan bahwa bulan Safar adalah bulan penuh musibah mendorong masyarakat untuk melaksanakan ritual khusus.

Baca juga: Nasi Goreng Arang: Kuliner Khas Kediri yang Menggoda Lidah

Tradisi Menarik Rebo Wekasan

Rebo wekasan 2024
Rebo wekasan 2024/ Radar surabaya

Tradisi Rebo Wekasan bervariasi antar daerah. Di Kudus, misalnya, masyarakat sering melakukan sholat sunnah empat rakaat dan membaca doa-doa tertentu untuk menolak bala.

Selain itu, ada yang menggunakan air Salamun yang telah didoakan, dan mengadakan acara selamatan dengan membagikan nasi kepada tetangga dan saudara.

Di Semarang, tradisi ini melibatkan ijtihad berdasarkan hadits dan Al-Quran, sedangkan di Banjarnegara, dimulai dengan sholat tasbih dan dilanjutkan dengan dzikir, doa, serta sedekah bersama.

Dengan memahami tanggal, sejarah, dan tradisi Rebo Wekasan, diharapkan masyarakat dapat melaksanakan hari ini dengan penuh makna dan khidmat.

Leave a Reply