Berita  

Roy Suryo Sindir Menkominfo Bela Gibran Terus, Padahal Fufufafa Gampang Sekali Diungkap!

Roy Suryo, pakar telematika yang terkenal tajam dalam menyuarakan kritiknya, kembali menyentil Menkominfo.

Menkominfo Bela Gibran
Menkominfo Bela Gibran/youtube

Kegeraman publik semakin menjadi-jadi karena Kementerian Kominfo di bawah pimpinan Budi Arie Setiadi telah berulang kali gagal dalam menjalankan tugasnya.

Salah satu contoh adalah kebocoran data besar-besaran yang terjadi sebelumnya, yang membuat kredibilitas Menkominfo tercoreng.

Publik masih ingat betul bagaimana data sensitif warga negara bocor tanpa ada upaya penanganan yang memadai.

Ironisnya, saat Menkominfo sibuk membela anak presiden, publik dengan mudah dapat mengungkap beberapa fakta yang diabaikan oleh pemerintah.

Sejak insiden besar itu, warganet telah menyuarakan desakan agar Budi Arie mundur dari jabatannya karena dinilai tidak mampu menjaga keamanan data publik.

Kebocoran data yang terjadi di bawah kepemimpinannya memperlihatkan betapa lemahnya sistem pengamanan informasi negara.

Kini, bukannya fokus memperbaiki citra Kominfo yang hancur, Budi Arie malah terlihat lebih sibuk dengan skandal yang menurut publik hanya upaya melindungi kepentingan elit.

Baca juga: Cryptocurrency: Mata Uang Digital yang Mengubah Dunia

Roy Suryo: Seharusnya Gampang Sekali Diungkap!

Menkominfo Bela Gibran
Menkominfo Bela Gibran/Oposisi Cerdas

Dalam sebuah diskusi bersama pakar tata negara, Refly Harun, Roy Suryo kembali menegaskan bahwa kasus ini terlalu gampang untuk diabaikan.

“Polisi bisa langsung meminta server Kaskus untuk melihat data log dan menemukan siapa sebenarnya Fufufafa. Tapi yang terjadi justru pembelaan terus-menerus tanpa bukti yang kuat,” kata Roy.

Dengan bersuaranya menkominfo Bela Gibran telah membuat publik semakin geram. Seharusnya, Menkominfo lebih fokus pada isu-isu besar seperti perlindungan data warga negara, bukan sibuk mengurusi akun-akun yang jelas mudah diungkap.

Lalu, jika Gibran memang terbukti sebagai pemilik akun ini, padahal ia kini adalah Wakil Presiden terpilih, maka sungguh ironis nasib bangsa ini.

Bagaimana mungkin Indonesia dipimpin oleh seorang Wapres yang memiliki jejak digital seburuk akun fufufafa, yang isinya penuh hinaan dan komentar tidak pantas?

Pertanyaannya kini, sampai kapan publik harus menunggu keadilan ditegakkan?

Leave a Reply