Berita  

Sepanjang Tahun 2024, Data 31 Gempa Bumi Merusak di Indonesia

Benarkah data 31 gempa bumi merusak di Indonesia tahun 2024 kemarin? Simak informasi ini!

Sepanjang tahun 2024, Data 31 Gempa Bumi Merusak di Indonesia pada 2024
Sepanjang tahun 2024, Data 31 Gempa Bumi Merusak di Indonesia pada 2024

Dailynesia.co – Badan Geologi melaporkan bahwa sepanjang tahun 2024, Indonesia mengalami 31 kejadian gempa bumi merusak. Jumlah ini merupakan yang tertinggi dalam 24 tahun terakhir, sejak tahun 2000.

Siaran pers yang diterima menyebutkan bahwa gempa bumi merusak ini dimulai dengan kejadian di Lebak, Provinsi Banten pada 3 Januari 2024 dan diakhiri dengan gempa di Garut, Provinsi Jawa Barat pada 8 Desember 2024.

Meskipun jumlah gempa bumi merusak yang terjadi cukup tinggi, Supartoyo, Penyelidik Bumi Utama di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menjelaskan bahwa tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

“Namun, tercatat 50 orang mengalami luka-luka,” ujar Supartoyo dalam siaran pers pada Rabu (1/1/2025). Kejadian-kejadian ini menyebabkan kepanikan di berbagai daerah, termasuk Banjar-Tapin, Pulau Bawean, Batang, Berau, Sanggau, Lumajang, dan Cianjur, dilansir dari Detik.com.

Baca juga: Helena Lim Divonis 5 Tahun Penjara: Adilkah? Warga: Vonisnya Terlalu Ringan!

Rincian Kejadian Gempa Merusak 2024

Selama tahun 2024, tidak ada tsunami yang dipicu oleh gempa bumi merusak. “Demikian juga tidak terjadi bahaya gempa bumi berupa sesar permukaan, namun terdapat bahaya ikutan berupa likuefaksi tipe siklik pada kejadian gempa bumi di Pulau Bawean,” tambah Supartoyo.

Sebagian besar gempa merusak bersumber dari sesar aktif, dengan beberapa di antaranya berasal dari zona penunjaman, terutama zona intraslab.

Data menunjukkan bahwa sumber gempa bumi merusak dari zona intraslab terjadi pada beberapa tanggal, antara lain 3 Januari 2024 di Lebak Banten, 23 Maret 2024 di Bengkulu Selatan, dan 27 April 2024 di Jawa Barat.

Magnitudo dari gempa tersebut berkisar antara M 5,3 hingga M 6,2. Provinsi Jawa Barat mencatatkan jumlah kejadian terbanyak, yaitu 8 dari 31 kejadian, dan sebagian besar bersumber dari sesar aktif di darat.

Leave a Reply