Dailynesia.co – (Perdana Menteri) PM Israel Benjamin Netanyahu pada hari Sabtu, 1 Juni 2024, bersikeras ingin segera penghancuran Hamas jadi syarat untuk mengakhiri perang di Gaza.
‘’Syarat-syarat Israel untuk mengakhiri perang tidak berubah, penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, pembebasan semua sandera, dan memastikan bahwa Gaza tak lagi menjadi ancaman bagi Israel,’’ ungkap Netanyahu, sebagaimana yang telah dikutip dari kantor berita AFP.
‘’Berdasarkan usulan tersebut, Israel akan terus bersikeras agar syarat-syarat ini dipenuhi sebelum gencatan senjata permanen diberlakukan.
Tidak mungkin Israel akan menyetujui gencatan senjata permanen sebelum syarat-syarat ini dipenuhi,’’ jelas PM Israel itu.
Baca juga: Promosi Video YouTube, Coba Lakukan 5 Cara Ini Dijamin Banyak Subscribe
Tawaran Opsi Baru PM Israel untuk Gencatan Senjata
Di hari yang sama pula, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan bahwa Israel sudah menawarkan opsi baru untuk gencatan senjata penuh di Gaza.
Joe Biden juga menjelaskan bahwa, tawaran tiga tahap pada Israel bakal segera dimulai dengan fase enam minggu yang dilakukan dengan cara menarik mundur pasukan Israel dari seluruh wilayah berpenduduk di Gaza.
Tahap berikutnya ialah pembebasan sejumlah sandera, termasuk pula di antaranya ada wanita, orang tua, dan korban luka-luka sebagai imbalan pembebasan ratusan tahanan Palestina, tambah Joe Biden.
Israel dan Hamas lalu akan segera berunding selama kurang lebih enam minggu untuk melaksanakan gencatan senjata.
Kemudian, ada Hamas yang mempertimbangkan secara positif rencana yang telah ditetapkan oleh Joe Biden.
Serangan Hamas ke Israel pada tanggal 7 Oktober 2023 mengakibatkan kematian sedikitnya 1.189 orang, sebagian besar pula di antaranya adalh warga sipil, menurut penghitungan dari AFP mengacu dari angka resmi oleh pihak Israel.
Hamas juga sudah menyandera sedikitnya sekitar 252 orang, 121 di antaranya masih sedang berada di Gaza, termasuk 37 orang yang menurut tentara telah tewas.
Lalu, serangan balasan PM Israel yang telah menewaskan sedikitnya 36.284 orang di Gaza, yang mayoritas warga sipil.