Langkah-langkah preventif seperti pemantauan sungai di sekitar lereng gunung juga dilakukan guna mengantisipasi potensi lahar yang berbahaya.
Baca juga: Bukan Minamino, Bek Timnas Rizky Ridho Justru Waspadai Satu Pemain Tak Terduga dari Jepang Ini
Ancaman Lahar Hujan dan Imbauan Pemerintah
Seiring dengan curah hujan yang meningkat, ancaman lahar hujan menjadi perhatian utama pemerintah.
Lahar, yang terbentuk saat material vulkanik bercampur dengan air hujan, dapat mengalir deras di lereng gunung dan mengancam pemukiman serta lahan pertanian.
Daerah-daerah yang memiliki risiko tinggi terhadap banjir lahar, seperti Dulipali, Padang Pasir, dan Nobo, telah dipantau secara ketat.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur juga mengimbau warga untuk menghindari area dekat aliran sungai yang berhulu di puncak gunung.
Analisis dan Implikasi Erupsi Gunung Lewotobi
Erupsi Gunung Lewotobi kali ini menyoroti perlunya kesiapsiagaan dan mitigasi yang berkesinambungan, mengingat Indonesia sebagai negara dengan banyak gunung api aktif.
Dengan status Level IV (Awas), Gunung Lewotobi merupakan salah satu dari sedikit gunung api di Indonesia yang saat ini memiliki tingkat risiko tertinggi terhadap lingkungan sekitarnya.
Status ini tidak hanya mencerminkan bahaya langsung dari letusan tetapi juga potensi bencana sekunder seperti lahar hujan yang bisa merusak infrastruktur dan mengancam jiwa.
Keberadaan pos pemantauan yang lebih efektif, serta peningkatan kapasitas respon cepat tim SAR dan BPBD, menjadi hal yang sangat penting untuk mengurangi dampak di masa mendatang.
Erupsi ini menjadi pengingat bahwa pemahaman mengenai aktivitas vulkanik dan persiapan menghadapi bencana sangat diperlukan, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar gunung api aktif.
Edukasi mengenai jalur evakuasi dan area aman perlu lebih disosialisasikan, begitu pula dengan pentingnya pemantauan aktivitas Gunung Lewotobi meletus lagi yang akurat dan terkini.
Pemerintah juga harus terus menggalakkan kebijakan mitigasi bencana untuk mempersiapkan daerah-daerah rawan terhadap bencana gunung api.