Kamala Harris Gantikan Joe Biden Mundur Pilpres  AS, Ini Analisis Ekonom Bank Swiss UBS

Dalam akun X.com@joebiden terrsebut, Joe Biden cerita banyak mengenai pilpres AS dan alasannya memilih berhenti dan menunjuk Kamala Harris sebagai penggantinya

Harris
Ilustrasi Kamala Harris berpidato ([email protected])

Dailynesia.co – Joe Biden resmi mundur 21 Juli 2024 dari pemilihan presiden AS berlangsung November 2024, cukup bikin gempar pasar modal dan Kamala Harris gantikan Joe Biden.

Hal itu terungkap jelas dalam akun X.com@joebiden diunggah, hari Minggu tanggal 21 Juli 2024 yang  lalu.

Dalam akun X.com@joebiden terrsebut, Joe Biden cerita banyak mengenai pilpres AS dan alasannya memilih berhenti dan menunjuk Kamala Harris sebagai penggantinya.

Sebelumnya, diberitakan Joe Biden memutuskan maju pilpres AS untuk periode kedua dan pada akhirnya  Ia memilih mundur.

Baca juga: Mangokal Holi: Tradisi Pemakaman Unik di Pulau Samosir

Alasan Joe Biden Mundur dari Pilpres AS Diganti Harris

Seperti dikatakan dalam tulisan surat yang diunggah di akun Instagram@joebiden dan X pribadinya  Ia menyebutkan alasan memilih mundur dari pilpres AS 2024.

Di akun Instagram@joebiden dan X pribadinya Joe Biden mengatakan mundur, karena ingin fokus sebagai presiden AS disisa  pemerintahannya.

Di sisi lain, para anggota Demokrat  mendesak Joe Biden mundur dari pilpres AS, lantaran saat debat dengan Donald Trump  bulan Juni tidak memuaskan.

Baca juga: Tiwah: Ritual Pemakaman Unik yang Sarat Makna

Analisis Ekonom Bank Swiss UBS

Harris
Ilustrasi Kamala Harris berpidato ([email protected])

Menurut analis ekonom Bank Swiss UBS, sejak berdebat dengan Trump bulan Juni lalu, dinilai buruk memicu berbagai spekulasi sejumlah analis.

Beberapa analis pasar menyebut  kemungkinan besar, Trump  akan menang Pilpres AS 2024 digelar  November mendatang.

Kasus penembakan saat kampanye di Pennsylvania, Sabtu dua pekan lalu makin membuat pasar yakin Trump akan menang Pilpres.

Spekulasi terus bermunculan, ketika Joe Biden menunjuk Harris, sebagai penggantinya melawan Trump, yang salah satunya jika Harris menang.

Ekonom Bank Swiss UBS menyebut energi hijau akan terus berkembang, termasuk kendaraan listrik, sedangkan Trump menang dari Partai Republik.

Kemungkinan muncul ekspansi pasar terhadap pemotongan  pajak dan peraturan bisnis yang lebih ringan, akan tetapi tetap ada kekhawatiran  tarif  perdagangan yang lebih tinggi.

Leave a Reply