Wisata  

Mangokal Holi: Tradisi Pemakaman Unik di Pulau Samosir

Apa Makna Utama dari Tradisi Mangokal Holi bagi Masyarakat Pulau Samosir?

Tradisi Mangokal Holi di Pulau Samosir
Ilutrasi Tradisi Mangokal Holi di Pulau Samosir (kumparan TRAVEL)

Dailynesia.co – Pulau Samosir, yang terletak di tengah-tengah Danau Toba, memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Salah satu tradisi yang menarik perhatian adalah Mangokal Holi.

Tradisi ini merupakan kepercayaan turun-temurun masyarakat Samosir, di mana tulang tengkorak leluhur dipindahkan sebagai bentuk penghormatan.

Artikel ini akan menjelaskan lebih dalam tentang tradisi pemakaman unik ini, bagaimana praktik ini dilakukan, serta makna di baliknya.

Baca juga: Pesona Bali: Destinasi Favorit Para Pesohor Dunia dan Lokasi Syuting Film Hollywood

Apa itu Mangokal Holi?

Dikutip dari Hetanews.com, Mangokal Holi adalah tradisi pemakaman yang unik di Pulau Samosir.

Masyarakat Samosir meyakini bahwa dengan membongkar makam keluarga yang telah lama meninggal dan menempatkan tulang-tulang di sebuah tugu, mereka dapat mendekatkan arwah leluhur ke Sang Pencipta.

Tradisi ini juga bertujuan untuk menyatukan jasad seluruh anggota keluarga dalam sebuah tugu yang indah.

Semakin indah, mahal, dan tinggi tugu yang dibuat, maka semakin tinggi pula status marga pemilik makam tersebut.

Baca juga: Apa Tanda KJP Agustus 2024 Sudah Cair? Ada 2 Ciri yang Orang Tua Harus Tahu!

Proses Pelaksanaan Mangokal Holi

Proses Mangokal Holi dimulai dengan upacara pembongkaran makam keluarga. Makam yang dibongkar adalah makam anggota keluarga yang telah lama meninggal.

Setelah makam dibongkar, tulang-tulang yang ditemukan akan dibersihkan dengan penuh kehormatan. Kemudian, tulang-tulang tersebut ditempatkan di sebuah tugu yang telah disiapkan sebelumnya.

Tugu ini bukan sembarang tugu; tugu ini dirancang dengan sangat indah dan penuh makna.

Masyarakat Samosir percaya bahwa semakin indah dan tinggi tugu yang dibuat, semakin tinggi pula status marga pemilik makam tersebut di mata masyarakat.

Oleh karena itu, tidak jarang keluarga yang mampu mengeluarkan biaya besar untuk membangun tugu yang megah sebagai bentuk penghormatan dan kebanggaan.

Baca juga: Timnas Indonesia U19 Juara AFF, Jokowi Beri Ucapan Selamat

Makna di Balik Mangokal Holi

Tradisi Mangokal Holi tidak hanya sekadar pemindahan tulang-tulang leluhur. Tradisi ini memiliki makna yang sangat dalam bagi masyarakat Samosir.

Pertama, tradisi ini merupakan bentuk penghormatan tertinggi kepada leluhur. Dengan memindahkan tulang-tulang mereka ke tugu yang indah, masyarakat Samosir meyakini bahwa mereka telah memberikan tempat terbaik bagi leluhur mereka di alam baka.

Kedua, tradisi ini juga mencerminkan nilai kebersamaan dan persatuan dalam keluarga. Dengan menyatukan jasad seluruh anggota keluarga dalam satu tugu.

Masyarakat Samosir menunjukkan bahwa mereka sangat menghargai kebersamaan dan persatuan keluarga, baik di dunia maupun di alam baka.

Baca juga: Wisata Pantai Glagah Bantul, Nikmati Pesona Laguna Hingga ATV Tantangan Adrealin

Mangokal Holi dalam Perspektif Modern

Tradisi Mangokal Holi di Pulau Samosir
Ilutrasi Tradisi Mangokal Holi di Pulau Samosir (kumparan TRAVEL)

Di era modern ini, tradisi Mangokal Holi masih tetap dilestarikan oleh masyarakat Samosir.

Meskipun beberapa aspek dari tradisi ini mungkin telah mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, namun esensi dari Mangokal Holi tetap sama.

Tradisi ini masih menjadi simbol penghormatan tertinggi kepada leluhur dan persatuan keluarga.

Bagi masyarakat luar, tradisi ini mungkin terdengar unik dan tidak biasa. Namun, bagi masyarakat Samosir, tradisi ini adalah bagian dari identitas budaya mereka yang harus dijaga dan dilestarikan.

Pemerintah setempat dan berbagai lembaga kebudayaan juga turut mendukung pelestarian tradisi ini melalui berbagai program dan kegiatan budaya.

Mangokal Holi adalah salah satu tradisi pemakaman yang unik dan penuh makna di Pulau Samosir.

Tradisi ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan tertinggi kepada leluhur, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan persatuan dalam keluarga.

Meskipun di era modern ini beberapa aspek mungkin telah berubah, namun esensi dari tradisi ini tetap dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Samosir.

Bagi kita, tradisi ini adalah warisan budaya yang harus dihargai dan dipelajari lebih dalam, sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa.

Leave a Reply