Dailynesia.co – Kecelakaan Maut di Tol Cipularang pada Jumat (21/2/2025) malam menyisakan duka dan aksi memalukan.
Kecelakaan beruntun yang melibatkan dua truk dan satu minibus ini diduga disebabkan oleh rem blong pada salah satu truk.
Namun, yang lebih menyedihkan adalah aksi penjarahan oleh warga terhadap muatan truk yang tumpah, mengabaikan korban yang membutuhkan pertolongan.
Baca juga: EUDR Ditentang Banyak Negara: Uni Eropa Ngotot, Indonesia di Ujung Tanduk?
Kecelakaan Maut di Tol Cipularang: Kronologi dan Penyebab

Kecelakaan Maut di Tol Cipularang terjadi di KM 91+800 pada pukul 17.50 WIB. Menurut Agni Mayvinna, Senior Manager Jasa Marga, kecelakaan ini melibatkan dua truk bermuatan kasur, kalsit, dan kertas, serta sebuah minibus Innova.
Diduga, salah satu truk mengalami rem blong, membuat sopir kehilangan kendali dan menabrak minibus di KM 92+500.
Setelah menabrak minibus, truk tersebut terus melaju dan menabrak truk lain di KM 91+800, menyebabkan truk terguling dan muatannya tumpah ke jalan.
Akibatnya, satu orang mengalami luka berat, sementara dua lainnya luka ringan. Seluruh korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Abdul Radjak Purwakarta untuk penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Hotel Kota Batu Mulai Rasakan Dampak Efisiensi Anggaran Pemerintah Jakarta
Aksi Penjarahan yang Memalukan
Pasca Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, aksi memalukan terjadi ketika warga justru menjarah muatan truk yang tumpah.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan warga mengambil kasur dan barang-barang lain yang berserakan di jalan.