Proses identifikasi korban masih berlangsung karena kondisi jenazah yang sulit dikenali. Sebuah kamar mayat sementara didirikan di bandara untuk memfasilitasi proses ini.
3. Penyelidikan Awal dan Temuan
Kementerian Transportasi Korea Selatan mengungkapkan bahwa kotak hitam pesawat, termasuk Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR), telah ditemukan.
Meskipun CVR dalam kondisi baik, FDR mengalami kerusakan parsial yang dapat memperlambat proses analisis data. Jika diperlukan, perangkat ini akan dikirim ke Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) untuk dekode lebih lanjut.
Baca juga: Tragis! Bus SMP Tabrak Truk di Tol Malang, 4 Korban Jiwa
Kemungkinan Penyebab: Bird Strike dan Malfungsi Landing Gear
Bukti awal menunjukkan bahwa bird strike mungkin menjadi penyebab utama malfungsi landing gear. Video di lokasi kejadian memperlihatkan pesawat mendarat tanpa roda pendaratan, yang menyebabkan tergelincirnya pesawat hingga menabrak tembok.
NTSB, Boeing, dan Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) turut membantu investigasi. Jeju Air dan Boeing menyatakan komitmen penuh untuk mendukung proses ini dan menyampaikan permintaan maaf mendalam kepada keluarga korban tewas Jeju Air capai 179 orang.
Baca juga: Buktikan Sendiri! Ini Dia Handphone Terbaik di Dunia yang Jadi Incaran Semua Orang
Permintaan Maaf dari Jeju Air
CEO Jeju Air, Kim E-bae, secara terbuka meminta maaf kepada keluarga korban tewas Jeju Air capai 179 orang. Dalam konferensi pers, ia menyatakan bahwa pesawat telah melalui pemeriksaan rutin dan tidak menunjukkan masalah teknis sebelum penerbangan.