Trump Ancam BRICS dengan Tarif Mematikan: Pilih Dolar atau Tenggelam!

Donald Trump kembali melancarkan ancaman besar terhadap negara-negara BRICS yang berencana menciptakan mata uang saingan dolar AS. Ancaman ini memicu kekhawatiran global sekaligus memanaskan perdebatan soal dominasi ekonomi AS.

Trump Ancam BRICS
Trump Ancam BRICS/ctv news

Baca juga: PSN Tropical Coastland Bukan Bagian dari PIK2: Wisata Hijau Triliunan Rupiah, Cek Faktanya!

Tarif Trump: Langkah Strategis atau Bumerang Ekonomi?

Banyak ekonom menilai tarif yang diusulkan Trump ancam BRICS dapat berdampak buruk, tidak hanya bagi negara BRICS, tetapi juga konsumen di AS.

Studi menunjukkan bahwa beban utama tarif sering kali ditanggung oleh perusahaan dan konsumen domestik.

Langkah ini juga dapat mempercepat transisi negara-negara lain untuk beralih ke mata uang lokal dalam perdagangan internasional, melemahkan posisi dolar dalam jangka panjang.

Baca juga: NewJeans Resmi Keluar dari HYBE Setelah Konflik Berkepanjangan! HYBE Rugi Rp 6,7 Triliun!

Kritik Pada Strategi Trump yang Kontraproduktif

Langkah ini menyoroti ketergantungan ekonomi global pada dolar. Namun, ancaman tarif hanya memperkuat tekad BRICS untuk mempercepat transisi ke mata uang lokal.

Kebijakan tarif sering dianggap sebagai alat negosiasi Trump. Namun, dalam kasus ini, ancaman tarif dapat memicu retaliasi dagang yang merugikan perekonomian AS sendiri.

Kebijakan proteksionis ini pada akhirnya berisiko meningkatkan harga barang impor di pasar domestik.

Baca juga: Pemain Keturunan Adrian Wibowo Promosi ke Tim Utama Klub MLS, Bakal Dipanggil STY?

BRICS vs. Amerika: Siapa yang Akan Menang dalam Perang Ekonomi Ini?

Trump Ancam BRICS
Trump Ancam BRICS/Los Angeles Times

Jika BRICS berhasil merealisasikan rencana mata uang bersama, itu bisa menjadi ancaman terbesar bagi dolar sejak Perang Dunia II.

Namun, keberhasilan ini tergantung pada solidaritas internal BRICS dan kemampuan mereka mengatasi hambatan teknis dan politik.

Di sisi lain, AS mungkin memenangkan pertempuran jangka pendek melalui tarif dan tekanan diplomatik, tetapi risiko jangka panjang terhadap stabilitas dolar tetap nyata.

Ancaman Trump terhadap BRICS mencerminkan ketegangan geopolitik yang semakin intens di era multipolar ini.

Meskipun dolar masih menjadi mata uang utama dunia, langkah proteksionis seperti ini justru dapat mempercepat runtuhnya dominasi tersebut.

Ketimbang memaksa negara lain tunduk, AS seharusnya berfokus pada memperkuat daya saingnya secara global.

Leave a Reply