Baca juga: Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Kepri Tahun 2024 Naik Menjadi 3,13 Juta Perjalanan
Pengurangan Pasokan dan Usulan untuk Mengatasi Penurunan Omzet
Dengan penurunan omzet yang drastis, Kurnia mulai mengurangi pasokan bahan makanan yang ia jual. “Ya supaya tidak rugi banyak,” ujarnya.
Meskipun ia menyadari bahwa program makan bergizi gratis ini baik untuk siswa, Kurnia berharap agar pemerintah mempertimbangkan dampak yang dirasakan oleh pelaku usaha di kantin sekolah.
Ia mengusulkan agar kebutuhan makan bergizi gratis disediakan oleh ibu-ibu yang jualan di kantin.
“Misal saya yang siapkan sayurannya, terus yang lain nasinya, ada yang menyiapkan telur. Jadi kami diberdayakan,” harapnya.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun program tersebut bermanfaat, perlu ada kolaborasi dengan pelaku usaha lokal agar tidak merugikan mereka.
Jujuk juga menanggapi dengan sikap positif meski omzetnya menurun. “Rezeki tidak ke mana. Sudah ada yang mengatur,” katanya. Ini mencerminkan sikap optimis di tengah tantangan yang dihadapi.
Baca juga: Sanksi untuk Admin Whoosh: Kontroversi Komentar Tak Pantas Terhadap Pelatih Timnas
Respons dari Pihak Sekolah dan Langkah Selanjutnya
Kepala SDN Lowokwaru 3 Malang, Anis Yuniati, mengakui bahwa omzet penjual di kantin memang turut terdampak oleh program tersebut.