Dailynesia.co – Jokowi usai didepak PDIP adalah sebuah situasi politik yang mengguncang panggung nasional.
Keputusan partai banteng mencoret nama sang presiden dari daftar kandidatnya memicu beragam spekulasi, mulai dari perseteruan internal hingga skenario besar yang melibatkan elite politik.
Dari kunjungan ke rumah Prabowo hingga respons ambigu terhadap tawaran bergabung Gerindra, Jokowi tampak memainkan strategi yang cerdik.
Namun, apakah ini hanya bentuk balasan kunjungan atau sinyal politik yang lebih besar?
Baca juga: Sejarah Baru! Timnas Putri Indonesia Cetak Kemenangan Perdana di AFF 2024
Jokowi Usai Didepak PDIP: Kunci Aliansi Baru?
Pemecatan Jokowi dari PDIP menjadi headline utama politik nasional. Meski dirinya santai menanggapi, banyak yang melihat ini sebagai momentum penting dalam karier politiknya.
Menurut pengamat Adi Prayitno, Jokowi ingin menunjukkan bahwa “dunia tak kiamat sekalipun didepak PDIP.”
Langkah Jokowi ke rumah Prabowo di Kertanegara justru memantik isu baru: Apakah Jokowi mencari “rumah baru” untuk tetap relevan dalam politik pasca-presidensi?
Baca juga: Bagaimana Cara Cetak Kartu Ujian SKB CPNS 2024? Bisa Lewat HP
Pertemuan di Kertanegara: Politik di Balik Piring Makan Malam
Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo berlangsung hangat, namun tak terhindar dari sorotan publik.
Di balik alasan santai seperti “kunjungan balasan,” ada spekulasi bahwa pertemuan ini membahas agenda politik strategis, termasuk Pilkada Jakarta dan konsolidasi Koalisi Indonesia Maju.
Meski Prabowo bergurau bahwa pertemuan tersebut hanya makan malam, politik sering kali memiliki lapisan yang lebih dalam dari sekadar piring makan.
Baca juga: Erick Thohir Respon Timnas Putri Indonesia Juara Piala AFF Women 2024, Harus Jadi Motivasi
Tawaran Gerindra untuk Jokowi: Sinyal atau Gimik?
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut partainya terbuka bagi Jokowi jika ingin bergabung.
Namun, sejauh ini belum ada rencana konkret. Di sisi lain, Ketua Projo Budi Arie menyindir bahwa Jokowi tak akan kekurangan tempat. Bahkan, partai-partai besar seperti Golkar juga menyatakan siap menerima Jokowi.