Meski demikian, respons Jokowi tetap penuh teka-teki. Dengan senyuman khasnya, ia hanya berkata, “Ya berarti partainya perorangan,” menambah lapisan misteri pada langkah politiknya ke depan.
Baca juga: Yoon Suk-yeol Terancam Hukuman Mati Pasca Martial Law Gagal: Akankah Demokrasi Korea Bertahan?
Manuver Politik Jokowi: Jalan ke Gerindra atau Panggung Independen?
Langkah Jokowi usai didepak PDIP memperlihatkan kemampuannya bertahan di tengah badai politik.
Meski Gerindra tampak menjadi pelabuhan logis, Jokowi bisa saja memilih jalur independen, mengingat popularitasnya yang masih tinggi di mata masyarakat.
Namun, apakah Jokowi akan tetap menjadi pemain utama atau hanya menjadi pendukung?
Jawabannya mungkin terungkap dalam beberapa bulan mendatang, terutama menjelang transisi pemerintahan Prabowo.
Baca juga: Viral Mobil Coba Terjang Banjir Sukabumi, Warga Beri Peringatan: Deras Arusnya!
Benarkah Semua Partai Siap Menyambut Jokowi?
Pernyataan Budi Arie bahwa semua partai siap menyambut Jokowi usai didepak PDIP layak untuk dicermati lebih kritis.
Tidak semua partai memiliki kepentingan yang sama terhadap kehadiran Jokowi. Beberapa mungkin benar-benar melihatnya sebagai aset politik, sementara yang lain bisa jadi hanya ingin memastikan bahwa Jokowi tidak berakhir di pihak lawan.
PDIP sendiri, meskipun saat ini tampak mengambil jarak dari Jokowi, mungkin saja masih menyimpan strategi cadangan.
Ada kemungkinan partai berlambang banteng ini masih mempertimbangkan Jokowi sebagai faktor penting dalam strategi mereka.
Manuver politik Jokowi setelah didepak PDIP membuka babak baru dalam karier politiknya.
Kunjungan ke Prabowo di Kertanegara memberikan banyak ruang untuk spekulasi, dari aliansi baru hingga langkah strategis untuk tetap relevan.
Dengan masa depan politik yang masih penuh teka-teki, Jokowi usai didepan PDIP seolah ingin mengirim pesan bahwa dirinya belum selesai.