Dailynesia.co – Logo Universitas Brawijaya (UB) Malang dikenal cukup rumit dan tidak mudah untuk digambarkan dengan sempurna.
Hal ini terbukti dari kisah seorang mahasiswa yang viral di media sosial setelah mencoba membordir logo UB Malang namun hasilnya tidak sesuai harapan.
Unggahan mengenai bordir logo Universitas Brawijaya Malang yang tidak sesuai dengan aslinya diunggah oleh akun TikTok @syahbiilaa.
Dalam video tersebut, terlihat bahwa bordiran tersebut jauh dari bentuk aslinya. Hanya perisai dan tulisan “Universitas Brawijaya” yang terlihat mirip dengan aslinya.
Baca juga: Pencurian Kosmetik di Toko Bee Comze Terekam CCTV, Viral di Medsos
Sorotan Warganet Atas Beredarnya Video Logo Ini
Seperti disadur dari laman Suara.com, “Logo UB memang susah tapi tolong jangan dipaksakan jadi mirip pocicaa,” tulis pemilik akun tersebut pada Selasa (9/7/2024).
Unggahan tersebut mendapatkan banyak perhatian dan komentar dari warganet yang sebagian besar merasa terhibur.
“Seketika gua lupa logo UB,” tulis akun @chi*****.
“Kasihan Brawijayanya logonya jadi poci,” komentar akun @anabulb*******.
Beberapa warganet memberikan saran agar menggunakan jasa bordir komputer otomatis untuk hasil yang lebih presisi.
“Ini bordir manual kak, coba cari tempat yang bordirnya komputer/otomatis aja, pasti hasilnya bagus dan presisi,” tulis @akusaya********.
“Baru tau logo UB jadi ulet bulu,” tulis @kho*****.
Logo Universitas Brawijaya memang memiliki desain yang kompleks. Lambang ini berbentuk segi lima dengan warna dasar hitam.
Di dalam segi lima tersebut terdapat gambar Raden Wijaya dalam wujud Dewa Wisynu berwarna emas.
Dewa Wisynu digambarkan dengan empat tangan yang memegang lampu, keong, pentungan, dan cakra, serta bermahkota Candra Kapala. Di sisi kiri dan kanan terdapat sepasang Dewa Perwara yang menjadi pengikut Sang Raja.
Baca juga: Heboh! Tahanan di Sarolangun Jambi Kabur Usai Sidang, Terekam CCTV
Sulitnya Mereplikasi Logo Universitas Brawijaya
Kejadian ini menunjukkan betapa sulitnya mereplikasi logo Universitas Brawijaya Malang secara akurat, terutama dengan teknik bordir manual.
Meskipun demikian, kegagalan bordir tersebut berhasil menghibur banyak orang dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Respons warganet yang beragam menunjukkan bahwa meskipun hasil bordir tersebut jauh dari sempurna, ada sisi humor yang bisa diambil dari kejadian ini.
Banyak yang memahami kesulitan dalam membuat bordir yang akurat, terutama untuk logo dengan detail yang rumit seperti milik UB Malang.
Beberapa komentar juga menunjukkan dukungan dan pemahaman terhadap usaha yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut.
Mereka menyarankan agar di masa mendatang, penggunaan teknologi yang lebih canggih seperti bordir komputer dapat membantu menghasilkan logo yang lebih presisi dan sesuai dengan aslinya.
Dalam kejadian ini, mahasiswa yang mencoba membordir logo Universitas Brawijaya Malang menunjukkan bahwa meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, usaha dan niat baiknya tetap mendapatkan apresiasi dari warganet.
Humor dan dukungan yang diberikan menunjukkan bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar dan bahwa ada banyak cara untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil di masa depan.
Tidak dapat dipungkiri, viralnya kejadian ini juga memberikan pelajaran penting bagi siapa pun yang ingin melakukan pekerjaan yang memerlukan ketelitian tinggi, seperti membordir logo institusi yang memiliki detail rumit.
Penggunaan alat dan teknologi yang tepat sangatlah penting untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Baca juga: 4 Wisata Cirebon Terbaik 2024, Bisa Jalan-Jalan Sambil Ziarah
Tetap Dihargai
Kisah ini juga mengingatkan kita bahwa di balik setiap produk atau hasil kerja, ada usaha dan dedikasi yang patut dihargai. Meskipun hasilnya tidak sempurna, proses dan niat baik yang dilakukan tetap memiliki nilai tersendiri.
Dengan viralnya kejadian ini, diharapkan para pelaku usaha bordir atau siapa pun yang berniat untuk membuat logo dengan teknik bordir dapat belajar dan mengantisipasi tantangan yang mungkin dihadapi.
Penggunaan teknologi yang lebih maju, seperti bordir komputer, mungkin menjadi solusi terbaik untuk menghasilkan logo yang akurat dan sesuai dengan aslinya.
Sebagai penutup, kejadian ini menjadi salah satu contoh bagaimana kesalahan bisa menjadi hiburan dan pelajaran bagi banyak orang.
Dengan sikap positif dan dukungan dari masyarakat, diharapkan kejadian serupa dapat ditangani dengan lebih baik di masa mendatang.