Dailynesia.co – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Ketua Komite BP Penerapan Tapera, Basuki Hadimuljono, memaparkan bahwa dirinya sudah berdiskusi dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tentang penundaan penerapan Tapera.
‘’Terlebih lagi apabila ada usulan dari DPR atau Ketua MPR untuk diundur. Saya sudah berkomunikasi dengan Bu Menteri (Keuangan), dan kita akan mengikuti arahan tersebut,’’ kata Menteri PUPR ketika ditemui di Kompleks DPR RI, pada hari Kamis, tanggal 6 Juni 2024.
Basuki menegaskan kembali bahwa pemerintah tidak akan terburu-buru menerapkan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) apabila dinilai memang belum siap. ‘’Menurut saya pribadi, jika memang belum siap, tidak perlu kita terburu-buru,’’ tambah Basuki.
Baca juga: Paus Fransiskus Agendakan Berkunjung ke Indonesia
Basuki Menegaskan Penerapan Tapera Harus Seimbang
Menteri PUPR itu juga menekankan bahwa implementasi iuran Tabungan Perumahan Rakyat tidak mendesak dan dapat pula ditunda.
Dirinya pun menepis anggapan bahwa pemerintah pasif dalam memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat.
Basuki menjelaskan kembali bahwa pemerintah sudah menyediakan subsidi selisih bunga melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang telah berjalan dengan sangat baik.
Sejak diluncurkan pada tahun 2010 silam, program FLPP sudah menerima dukungan dari APBN mencapai Rp105 triliun.
Penundaan ini menunjukkan bahwa pemerintah tengah mendengarkan berbagai masukan dan mempertimbangkan kesiapan program sebelum diterapkan.
Pendekatan ini pun diharapkan bisa memastikan bahwa saat penerapan Tapera akhirnya diterapkan, program tersebut bisa berjalan efektif dan bermanfaat bagi masyarakat.