Wisata  

Meriahnya Upacara Kasada: Tradisi Tahunan Suku Tengger

Menjaga Warisan Budaya: Upacara Kasada Suku Tengger

Upacara Kasada
Ilustrasi Upacara Kasada (Blibli.com)

Dailynesia.co – Indonesia dikenal dengan keanekaragaman budayanya, dan salah satu tradisi yang paling menarik adalah Upacara Kasada.

Setiap tahunnya, Suku Tengger yang mendiami kawasan Gunung Bromo melaksanakan upacara ini sebagai wujud pelestarian budaya yang telah diwariskan turun-temurun.

Dilakukan setiap tanggal 14 Kasada dalam kalender tradisional Hindu Tengger, upacara ini menjadi janji dan penghormatan Suku Tengger kepada Gunung Bromo.

Baca juga: Alat Kontrasepsi Adalah Investasi Masa Depan: Manfaat dan Cara Memilihnya

Asal Usul dan Makna Upacara Kasada

Dikutip dari UICI.ac.id, Upacara Kasada memiliki sejarah yang panjang dan kaya akan makna spiritual.

Asal mula upacara ini berakar dari legenda Roro Anteng dan Joko Seger, leluhur Suku Tengger.

Menurut cerita, pasangan ini meminta bantuan dari para dewa untuk mendapatkan keturunan.

Setelah keinginan mereka terpenuhi dengan kelahiran banyak anak, mereka berjanji untuk mempersembahkan salah satu anaknya kepada Gunung Bromo. Janji inilah yang kemudian diabadikan melalui Upacara Kasada.

Pada saat upacara, masyarakat Suku Tengger akan mempersembahkan berbagai hasil bumi seperti sayuran, buah-buahan, dan ternak ke kawah Gunung Bromo.

Persembahan ini sebagai tanda syukur dan permohonan berkah kepada dewa-dewa yang mereka percayai tinggal di gunung tersebut.

Baca juga: Pertolongan Pertama Angin Duduk: Tips Menyelamatkan Nyawa di Saat Genting

Rangkaian Upacara Kasada

Upacara Kasada tidak hanya berlangsung dalam satu hari. Sebelum puncak acara, terdapat beberapa rangkaian ritual yang harus dilalui.

Upacara dimulai dengan persiapan persembahan oleh setiap keluarga Suku Tengger. Persembahan ini kemudian dibawa ke Pura Luhur Poten, sebuah tempat suci yang terletak di kaki Gunung Bromo.

Pada malam sebelum tanggal 14 Kasada, masyarakat berkumpul di Pura Luhur Poten untuk melaksanakan doa dan memanjatkan harapan. Mereka membawa sesaji yang terdiri dari berbagai jenis makanan dan hasil bumi.

Seluruh rangkaian acara ini dilakukan dengan penuh khidmat, memperlihatkan kedekatan mereka dengan alam dan keyakinan spiritual yang kuat.

Ketika puncak upacara tiba, sesaji tersebut dibawa ke kawah Gunung Bromo. Para pemangku adat akan memimpin prosesi ini, diiringi oleh musik tradisional dan nyanyian.

Saat sesaji dilemparkan ke dalam kawah, masyarakat percaya bahwa dewa-dewa akan menerima persembahan mereka dan memberikan berkah yang melimpah.

Baca juga: Jumlah Porsi Telur yang Boleh Dimakan Setiap hari, Ini Penjelasannya

Pesona Upacara Kasada Bagi Wisatawan

Tidak hanya menarik bagi masyarakat lokal, Upacara Kasada juga menjadi daya tarik wisata yang luar biasa.

Setiap tahunnya, ribuan wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, datang ke Gunung Bromo untuk menyaksikan kemeriahan dan keunikan upacara ini.

Kehadiran wisatawan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, terutama di sektor pariwisata dan perdagangan.

Wisatawan yang datang tidak hanya dapat menyaksikan prosesi upacara, tetapi juga menikmati keindahan alam Gunung Bromo yang menakjubkan.

Pemandangan matahari terbit dari puncak gunung menjadi salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu.

Selain itu, interaksi dengan masyarakat Suku Tengger memberikan pengalaman budaya yang autentik dan memperkaya pengetahuan tentang tradisi lokal.

Baca juga: Sensasi Pedas Mantap Bebek Bangkalan, Dijamin Ketagihan!

Pelestarian Budaya dan Tantangan Masa Depan

Upacara Kasada
Ilustrasi Upacara Kasada (Blibli.com)

Pelestarian Upacara Kasada merupakan tanggung jawab bersama, baik oleh masyarakat Suku Tengger maupun pemerintah daerah.

Upaya pelestarian ini perlu terus didukung agar tradisi yang kaya akan nilai budaya dan spiritual ini tidak hilang tergerus oleh modernisasi.

Pendidikan dan kesadaran akan pentingnya budaya lokal harus terus ditanamkan, terutama kepada generasi muda.

Namun, tantangan tetap ada. Perubahan iklim dan peningkatan jumlah wisatawan dapat mempengaruhi keberlangsungan upacara ini.

Oleh karena itu, pengelolaan yang bijaksana dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata.

Upacara Kasada adalah salah satu contoh kebudayaan Indonesia yang selalu dilestarikan oleh masyarakat Suku Tengger.

Melalui upacara ini, mereka menunjukkan rasa syukur dan penghormatan kepada Gunung Bromo serta menjaga janji leluhur mereka.

Bagi para wisatawan, menyaksikan Upacara Kasada merupakan pengalaman yang tak terlupakan, memberikan wawasan tentang kekayaan budaya Indonesia yang beragam.

Pelestarian tradisi ini menjadi tanggung jawab bersama agar tetap terjaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Leave a Reply