Baca juga: FIFA Jatuhkan 3 Sanksi ke Timnas Indonesia dan 1 Peringatan: Apa yang Salah?
Dampak Langsung pada Masa Depan Gaza: Harapan yang Memudar
Ketika 70% korban di Gaza adalah perempuan dan anak-anak, dampaknya sangat jauh lebih dalam dari sekadar kehilangan nyawa.
Anak-anak yang selamat menghadapi trauma mendalam yang bisa menghancurkan masa depan mereka.
Begitu banyak perempuan kehilangan peran mereka sebagai ibu dan pelindung keluarga akibat kematian atau cedera serius.
Bahkan jika perang berhenti, memulihkan kehidupan mereka akan memakan waktu lama, jika bukan mustahil.
Apakah dunia internasional tidak melihat dampak jangka panjang ini? Ataukah mereka terlalu sibuk dengan kepentingan politik mereka sendiri?
Dunia seharusnya bertindak lebih dari sekadar menghimpun statistik—dunia harus memastikan bahwa korban-korban yang rentan ini mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan untuk memulai kembali hidup mereka.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Purbaleunyi: Lebih dari 10 Kendaraan Terlibat, Lalu Lintas Lumpuh
Solusi yang Harus Segera Diambil: Aksi Nyata dari Dunia Internasional
Dunia harus berhenti hanya mengakui penderitaan, tetapi juga harus berkomitmen untuk memberikan solusi konkret.
Sanksi terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas serangan ini, pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, serta pemenuhan hak asasi manusia bagi perempuan dan anak-anak harus menjadi prioritas utama.
PBB dan negara-negara besar harus bekerja sama untuk menghentikan kekerasan dan menciptakan kondisi yang memungkinkan perundingan damai yang inklusif, yang memperhatikan hak-hak semua pihak, terutama yang paling rentan.
PBB Akui 70% korban gaza adalah perempuan dan Anak-anak—Namun dunia tidak dapat terus terjebak dalam siklus kecaman yang tak berdampak.
Tindakan nyata, tidak hanya retorika, harus menjadi fokus utama agar keadilan dapat ditegakkan bagi mereka yang tidak bersalah.