Dailynesia.co – Arema FC meraih kemenangan penting dalam laga pekan ke-7 BRI Liga 1 2024/2025 melawan PSIS Semarang.
Bermain di Stadion Madya, Magelang, Kamis (26/9/2024), mereka berhasil menang dengan skor 2-1, meski sempat tertinggal terlebih dahulu.
Kemenangan ini tak hanya membawa Arema naik ke peringkat 8 klasemen sementara, tetapi juga menyoroti beberapa faktor penting yang berperan besar dalam hasil tersebut.
Baca juga: Mobil Listrik Tesla Autopilot Tanpa Pengemudi Milik Elon Musk Canggih, Bisa Parkir Jarak Jauh
Taktik Baru yang Membawa Arema FC Meraih Kemenangan
Keberhasilan Arema dalam laga tandang ini tidak lepas dari perubahan taktik yang diterapkan oleh pelatih mereka, Joel Cornelli.
Meskipun tim lawan, PSIS Semarang, lebih dulu unggul lewat gol Tri Setiawan pada menit ke-52, Arema FC mampu membalikkan keadaan dengan mencetak dua gol balasan.
Striker asal Brasil, Dalberto Luan, menjadi pahlawan dengan dua gol yang memastikan kemenangan tim tamu, dilansir dari Bola.com.
Cornelli tampak sangat puas dengan hasil ini. Saat timnya mencetak gol kedua, ia langsung merayakannya dengan selebrasi yang mencuri perhatian di depan bench pemain.
Kegembiraan ini tak hanya menunjukkan kepuasan pribadi sang pelatih, tetapi juga keyakinan bahwa strategi baru yang diterapkannya berhasil dengan baik.
Baca juga: Hoki Besar! Tukang Becak di Jateng Bertransformasi Jadi Miliarder
Faktor-faktor Penentu Kemenangan Arema FC
Ada beberapa faktor yang secara signifikan mempengaruhi kemenangan Arema FC dalam pertandingan ini.
Selain taktik baru yang diterapkan oleh Joel Cornelli, faktor “bantuan” dari PSIS juga ikut berkontribusi pada hasil akhir pertandingan.
Pertama, cedera kiper utama PSIS Semarang, Adi Satryo, di babak pertama membuat tim tuan rumah harus melakukan pergantian penjaga gawang.
Perubahan ini tentu memengaruhi dinamika pertahanan PSIS, memberikan celah bagi Arema FC untuk memanfaatkan situasi.
Cedera pemain kunci seperti ini kerap kali menjadi titik balik dalam sebuah pertandingan, dan Arema FC mampu memanfaatkan kondisi tersebut dengan baik.
Selain itu, kartu merah yang diberikan kepada pemain PSIS, Riyan Ardiansyah, di awal babak kedua menjadi faktor penting lainnya.
Bermain dengan 10 orang membuat PSIS harus berjuang ekstra keras untuk mempertahankan keunggulan mereka.