Dailynesia.co – Asuransi pendidikan syariah merupakan jenis produk yang telah menawarkan perlindungan jiwa beserta pula dengan tabungan dana pendidikan.
Dalam hal ini produk tersebut telah mengedepankan pengelolaan keuangan berdasarkan ketentuan syariat Islam.
Produk asuransi syariah ini juga menerapkan prinsip gotong royong sehingga dipastikan halal dan tidak ada unsur riba di dalmanya.
Kenaikan inflasi pendidikan di tanah air yang tergolong tinggi setiap tahunnya bahkan bisa menyentuh 15 persen, sehingga produk asuransi pendidikan satu ini bisa dilirik sedari dini.
Baca juga: Perbedaan Mendasar Asuransi Pendidikan Syariah dan Konvensional
Perbedaan Mendasar Asuransi Pendidikan Syariah dan Konvesional
Untuk program asuransi pendidikan syariah dengan konvensional ini hampir serupa, yang jadi pembeda adalah sistem yang diterapkan.
Asuransi syariah berdasarkan pada akad hibah dengan konsep gotong royong dan tidak mengharapkan imbalan apapun.
Sementara itu, untuk asuransi konvensional ini bisa dikatakan seperti transaksi jual beli yang mengharapkan adanya keuntungan. Di sisi lainnya, ada pula perbedaan mendasar yang perlu Anda ketahui sebagai orangtua, antara lain:
1. Pengelolaan Dana Asuransi
Pengelolaan dana asuransi pendidikan syariah ini, dana dimiliki oleh seluruh peserta, sedangkan pada perusahaan hanya jadi pihak pengelola saja dan tidak ada hak milik di dalamnya.
Yang artinya, semaksimal mungkin dana akan diolah guna keuntungan para peserta asuransi, pengelolaannya pun jauh lebih transparan.
Lain halnya dengan asuransi pendidikan konvensional, dana premi yang dibayarkan jadi hak milik perusahaan disebabkan adanya konsep jual beli, sehingga pengelolaan pun bebas digunakan oleh perusahaan berdasarkan perjanjian dengan peserta asuransi.
2. Penerapan Sistem Bagi Hasil
Berikutnya, perbedaan dari kedua jenis asuransi pendidikan tersebut bisa dilihat dari penerapan sistem bagi hasil.
Keuntungan yang diperoleh dari pengelola dana asuransi bakal dibagikan kepada seluruh peserta maupun perusahaan secara adil. Peserta juga mesti bayar zakat yang telah diambil dar total keuntungan perusahaan.
3. Sistem Pengawasan Dana Asuransi Pendidikan
Terakhir, asuransi pendidikan syariah sepenuhnya diawasi langsung oleh Dewan Pengawas Syariah atau DPS.
Tugasnya sendiri ialah memberikan pengawasan pada perusahaan agar selalu menaati prinsip syariah berlandaskan hukum asuransi di dalam Islam.
DPS juga akan bertanggung jawab sepenuhnya kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sementara untuk asuransi konvensional, pengawasan dana asuransi dilakukan secara internal oleh pihak manajemen saja.
Baca juga: Sempat Viral! Supir Bus Ajak Penumpang Makan, Dikabarkan Dapat Rp100 Juta
Asuransi Pendidikan Syariah Penting Dipersiapkan Sejak Dini
Bukan lagi rahasia bila biaya pendidikan untuk si kecil sudah dipastikan selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Oleh karena itulah, bagi orangtua wajib mempersiapkan dana pendidikan sebagai prioritas utama.
Salah satunya dengan memiliki produk asuransi syariah jadi pilihan terbaik unutk masa depan anak yang lebih cerah. Selain itu, ada pula sejumlah keuntungan yang bisa dirasakan oleh orangtua, antara lain:
- Dana pendidikan anak sudah terjadi, semisalnya ada hal yang tidak diinginkan, seperti orangtua tidak mampu membiayai kebutuhan anak, maka suaransi siap menanggung tanggungan tersebut hingga ke jenjang perguruan tinggi
- Orangtua dapat lebih fokus mempersiapkan kebutuhan penting anak
- Apabila pemegang polis meninggal dunia, maka ahli waris tak perlu khawatir dengan biaya pendidikan karena telah membayar uang pertanggungan sesuai perjanjian
- Dana premi yang dibayar setiap bulan dikelola sebagai investasi dan berkembang hingga masa asuransi berakhir
Asuransi pendidikan syariah sekarang ini sudah banyak pilihan produk terbaiknya sehingga dapat segera Anda jadikan pilihan untuk persiapan dana pendidikan anak sedari dini mungkin.
