Dailynesia.co – Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI menaruh perhatian khusus kawasan pesisir pulau di kawasan Rumpun Bakau Indah, tepatnya terletak Kampung Jaw, Tanjung Piayu Kota Batam Kepri.
Di wilayah lokasinya sebagian besar terdiri dari hutan mangrove yang banyak ditanam tanaman mangrove, akan tetapi telah terus berkurang akibat pembukaan tambak hingga kegiatan pembangunan kota.
Hal ini mendorong Bakamla Ri bergerak melakukan reboisasi, menanam kembali 39 ribu bibit mangrove guna abrasi di wilayah Batam.
Baca juga: Ekonomi RI di Ujung Tanduk! 7 Tanda Krisis Ekonomi Indonesia yang Tidak Boleh Diabaikan!
Bentuk Peduli Bakamla RI Jaga Garis Pantai dari Risiko Abrasi
Gerakan tanam bibit mangrove di area Tanjung Piayu oleh Bakamla RI bukan hanya penghijau saja, akan tetapi melindungi pantai erosi abrasi dan ekosistem laut Indonesia.
Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian Bakamla Ri, dalam upaya menjaga garis pantai Indonesia dari risiko abrasi atau pengikisan.
Kegiatan penanaman 39 ribu bibit mangrove dilakukan oleh Kepala Zxona Bakamla Barat Laksamana Pertama Bakamla Bambang Trijanto.
Bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan(DWP) Zona Bakamla Barat dan jajarannya yang juga dihadiri Kepala Pangkalan Bakamla Batam.
Selanjutnya Kepala Stasiun Bakamla Batam Komandan KN Tanjung Datu-301, serta berbagai organisasi seperti Rumpun Bakau Indonesia hingga Pelunggut Laut.
Baca juga: Jalan Rusak, Bidan di Sulbar Ditandu Warga Menuju Rumah Sakit
Kawasan Mangrove Kota Batam Berkurang 60% Sejak Tahun 1980
Kawasan mangrove di Kota Batam terus berkurang hingga 60% sejak 1990, efek dari pembukaan area tambak atau pembangunan.
Atas dasar kondisi seperti Bakamla RI di Batam berupaya kembali menanam 39 ribu bibit mangrove seluas 2 hektar menjaga pesisir pulau tidak terjadi abrasi lagi.