Dailynesia.co – Mobil setir kiri di Indonesia memang jarang ditemukan, namun tetap ada sebagian kecil mobil yang menggunakan konfigurasi ini, khususnya mobil-mobil antik atau mobil CBU yang diimpor dari Eropa atau Amerika.
Meskipun banyak orang yang tidak menyadarinya, mengendarai mobil setir kiri di Indonesia bisa sangat merepotkan, mengingat negara ini menganut sistem lalu lintas setir kanan.
Namun, benarkah mobil setir kiri di indonesia merepotkan? Mari kita lihat lebih dalam, dikutip dari Autofun.co.id.
Baca juga: Ke Vietnam Apakah Perlu Visa untuk Warga Indonesia?
Sejarah Mobil Setir Kiri di Indonesia
Penggunaan setir kanan di Indonesia berawal dari peninggalan Inggris selama perang Napoleon.
Ketika Belanda kembali menduduki Indonesia, tradisi ini dilanjutkan dan tetap digunakan hingga saat ini.
Namun, mobil setir kiri masih bisa ditemukan, terutama pada mobil-mobil lawas atau kendaraan militer yang diubah untuk penggunaan sipil, seperti Jeep Willys.
Kendaraan-kendaraan ini tetap mempertahankan konfigurasi setir kiri meski ada beberapa modifikasi mesin.
Meskipun mobil setir kiri masih bisa digunakan di Indonesia, penggunaannya menimbulkan beberapa tantangan, terutama dalam hal menyesuaikan dengan lalu lintas yang menggunakan sistem setir kanan.
Baca juga: Tugas dan Tanggung Jawab Big Data Specialist, Lengkap Estimasi Gaji
Mobil Setir Kiri dan Tantangannya
1. Sulit Menjangkau Loket Tol dan Parkir
Salah satu tantangan utama saat mengendarai mobil setir kiri di Indonesia adalah ketika harus membayar parkir atau tol.
Sistem tol dan parkir di Indonesia didesain untuk mobil setir kanan, di mana loket pembayaran berada di sebelah kanan.
Ini menjadi masalah jika Anda mengendarai mobil setir kiri sendirian, karena Anda harus keluar mobil atau melongok jauh dari kursi untuk menjangkau loket pembayaran.
Jika Anda berkendara berdua, mungkin bisa meminta bantuan penumpang untuk melakukan pembayaran.
Namun, jika sendiri, proses ini bisa merepotkan dan memperlambat alur pembayaran.
2. Sulit Menyalip di Jalan Dua Arah
Salah satu tantangan terbesar lainnya adalah ketika berada di jalan dua arah dan ingin menyalip kendaraan di depan.
Pada mobil setir kiri, pengemudi harus ekstra hati-hati karena pandangan ke arah berlawanan lebih terbatas dibandingkan mobil setir kanan.
Ini membuat proses menyalip lebih sulit dan memerlukan keterampilan ekstra, terutama di jalan yang padat atau saat kondisi lalu lintas tidak menguntungkan.
3. Beda Perasaan Saat Mengambil Haluan Mobil
Pengemudi mobil setir kanan yang beralih ke mobil setir kiri akan merasakan perbedaan dalam hal posisi dan perasaan saat mengemudi.
Ketika mengemudi mobil setir kiri di Indonesia, Anda perlu menyesuaikan sudut pandang saat akan berbelok atau memutar balik, terutama di jalanan yang sempit.
Selain itu, ketika berpapasan dengan kendaraan lain, Anda mungkin merasa perlu lebih sering menggeser mobil ke kiri untuk menghindari benturan.
4. Tangan Kanan Jadi Lebih Sibuk
Pada mobil setir kanan, perpindahan gigi dilakukan dengan tangan kiri. Namun, pada mobil setir kiri, tangan kanan yang harus melakukan perpindahan gigi.
Ini bisa terasa tidak biasa, terutama bagi mereka yang sudah terbiasa mengemudi mobil setir kanan.
Selain itu, tangan kanan juga harus mengontrol fitur-fitur lain seperti AC, radio, dan tombol minor lainnya, sementara tangan kiri hanya fokus pada mengendalikan setir.
Baca juga: Viral Pemuda NTT Datang ke Jember Temui Kekasih, Kisah Cintanya Kandas
Larangan Impor dan Produksi Mobil Setir Kiri di Indonesia
Sejak tahun 1970-an, impor mobil setir kiri di Indonesia sudah dilarang, kecuali untuk mobil-mobil kedutaan, operasional asing, atau mobil balap.
Sebelumnya, mahasiswa dan pekerja Indonesia yang pulang dari luar negeri masih diizinkan membawa pulang mobil setir kiri.
Inilah mengapa mobil setir kiri yang beredar di Indonesia saat ini umumnya adalah unit lama atau eks kendaraan kedutaan.
Meskipun impor mobil setir kiri dilarang, penggunaannya di jalan masih diperbolehkan selama surat-surat kendaraan lengkap dan legal.
Polisi tidak dapat menilang hanya karena mobil menggunakan setir kiri, asalkan legalitasnya terpenuhi.
Mitos bahwa mengemudi mobil setir kiri di Indonesia sangat berbahaya sebenarnya hanya sebagian benar.
Faktanya, meski penggunaan mobil setir kiri di Indonesia tidak dilarang, mengemudinya memang bisa lebih merepotkan, terutama dalam kondisi lalu lintas yang sibuk atau di jalanan sempit.