Dailynesia.co – Bagaimana cara membuat kopi bubuk? Pecinta kopi wajib tahu informasi penting ini agar tidak cuma seruput.
Menjamurnya usaha coffeshop di Indonesia membuat permintaan akan biji kopi meningkat dalam lima tahun terakhir.
Banyaknya kedai kopi juga melahirkan barista-barista terampil yang tentunya sudah tahu cara membuat kopi berkualitas.
Kunci kopi bubuk berkualitas ternyata ditentukan dua faktor. Pertama saat panen dan kedua proses pasca panen.
Ketika panen, petani kopi tak bisa sembarang memetik buah. Perlu ada teknik tersendiri agar buah kopi tetap segar saat nanti diambil bijinya.
Setelah dipanen, ada 3 langkah penting dalam mengolah biji kopi menjadi bubuk berharga mahal. Simak ulasannya.
Cara Membuat Kopi Bubuk Pasca Panen
Seperti telah disebutkan di awal, cara membuat kopi bubuk pasca panen adalah step penting dan tidak bisa dilakukan secara asal-asalan.
Baca juga: Akibat Ubah Permendag No. 36/2023, Pengusaha Tepung Terigu Terancam Anjlok 50%
1. Cherry Processing
Setelah dipanen akan ada yang namanya pengelupasan kulit serta pengeringan. Inilah yang dinamakan cherry prsocessing atau ceri kopi.
Untuk memisahkan kulit dari bijinya, ceri kopi akan melalui proses perendaman dalma kurun waktu tertentu.
Setelah mendapatkan ceri kopi terbaik akna langsung dilanjutkan dengan proses penjemuran langsung di bawah sinar matahari.
Waktu ceri kopi dijemur sampai benar-benar mengering dan tak ada kulitnya lagi paling lama adalah 5 minggu.
2. Penggilingan Kopi
Seteleh mendatkan biji kopi yang benar-benar kering sempurna, langkah selanjutnya dalam cara membuat kopi bubuk adalah proses penggilingan.
Di masa lampau, proses penggilingan dilakukan secara manual dengan ditumbuk dalam batu berukuran besar.
Proses yang lama dan melibatkan banyak tenaga kerja dinilai tidak efektif. Saat mulai modernisasi, proses penggilingan kopi dilakukan dengan mesin.
Sebelum digiling, biji kopi dipastikan sudah harus disangrai dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya agar kualitas tetap terjaga sebelum menjadi bubuk.
3. Bubuk Kopi Dikemas
Setelah disangrai dan digiling dengan mesin khusus, bubuk kopi yang sudah jadi kemudian dikemas.
Sama seperti dua proses sebelumnya, proses pengemasan pun tidak dapat dilakukan secara serampangan.
Proses pengemasan bubuk kopi ke dalam wadah kemasan untuk skala besar bahkan dilakukan di pabrik dan dilakukan pekerja terampil.
Bubuk kopi yang sudah dikemas bahkan harus disimpan dalam suhu udara 20 derajat Celcius serta tidak boleh terkena sinar matahari langsung.
Setelah dikemas, barulah dipasarkan hingga akhirnya bubuk kopi kemasan ada di tangan Anda seperti yang biasa diseduh setiap pagi.
Semakin baik kualitas dan grading biji kopi, maka harga bubuk kopinya pun otomatis semakin mahal. Itulah mengapa cara membuat kopi bubuk harus sangat detail pengerjaannya.
Baca juga: Sempat Viral! Supir Bus Ajak Penumpang Makan, Dikabarkan Dapat Rp100 Juta
Berapa Harga Pasaran Kopi Bubuk di Indonesia?
Berapa harga pasaran kopi bubuk di Indonesia? Semua tergantung kepada jenis biji kopinya sendiri. Alhasil bisa berbeda-beda harganya.
Ambil contoh kopi bubuk robusta. Kopi yang sudah sejak lama dikenal punya cita rasa tinggi tersebut di e-commerce dijual di angka Rp120-Rp140 ribu. Harga tersebut juga bergantung pada jenis dan mereknya. Cukup mahal bukan?
Contoh lainnya adalah kopi Arabica jenis Gayo yang dibandrol di kisaran harga Rp60 ribu-Rp160 ribu per satu kilogramnya.
Bukan hanya di e-commerce atau online shop, ada beberapa kedai kopi yang juga menjual kopi bubuk mentahan. Anda bisa membelinya di sana.
Sama seperti di online shop, bubuk kopi yang dijual di kedai juga biasanya sudah dikemas per kilogram.
Apabila Anda belum mampu membuat secangkir kopi dari kopi macam Robusta atau Arabica, sebaiknya datang saja ke kedai dan memesan sesuai selera.
Pasalnya untuk membuat secangkir kopi dengan cita rasa pas dan mantap diperlukan tehnik dan alat khusus. Jadi tidak bisa dilakukan sembaran orang. Harus ahlinya.
Demikian ulasan cara membuat kopi bubuk, proeses detailnya disertai harga pasarannya saat ini. Sudah minum secangkir kopi pagi ini?