FIFA Jatuhkan 3 Sanksi ke Timnas Indonesia dan 1 Peringatan: Apa yang Salah?

Tiga sanksi dari FIFA dijatuhkan ke Timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Di balik keputusan ini, muncul pertanyaan besar: apa yang sebenarnya terjadi di balik layar sepakbola nasional kita?

FIFA Jatuhkan 3 Sanksi ke Timnas Indonesia
FIFA Jatuhkan 3 Sanksi ke Timnas Indonesia/Makanbola

Baca juga: KFC Indonesia Rugi Besar Imbas Boikot: Tutup 47 Gerai, 2.274 Karyawan Kehilangan Pekerjaan

3. Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, Dilarang Mendampingi Tim

Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, harus absen selama satu pertandingan akibat protes keras terhadap keputusan wasit pada laga kontra Bahrain.

Selain larangan ini, Sumardji juga didenda 5.000 Swiss Franc (sekitar Rp89 juta), sebagai hukuman atas pelanggaran kode etik.

4. Asisten Pelatih Kim Jong Jin Terima Sanksi Lebih Berat

Asisten pelatih Kim Jong Jin menerima hukuman lebih berat dengan larangan mendampingi tim selama empat pertandingan dan denda 5.000 Swiss Franc.

Insiden protes pada laga melawan Bahrain yang berlangsung panas menjadi penyebabnya, dengan FIFA menilai pelanggaran ini sebagai pelanggaran disiplin berat.

Baca juga: Info KJP November 2024 dan Syarat Penerima, Bantuan Sudah Cair?

Respon PSSI tdan Evaluasi Ke Depan Anggota Komite Eksekutif PSSI

Arya Sinulingga, menyatakan bahwa pihaknya menerima sanksi ini dengan sikap terbuka dan berencana mengevaluasi beberapa aspek pengelolaan tim untuk menghindari pelanggaran di masa depan.

Ia juga mengakui bahwa manajemen tim harus lebih disiplin dalam hal teknis dan waktu pertandingan.

Baca juga: Aksi Buang Susu Massal para Peternak Sapi: Bukti Nyata Krisis Peternak Lokal yang Tak Lagi Terbendung

Apakah Perlu Pembenahan Mendalam?

Sanksi dari FIFA ini bukan sekadar soal finansial; ini menunjukkan bahwa timnas membutuhkan manajemen yang lebih profesional dan disiplin.

Dengan menghadapi dua lawan kuat—Jepang dan Arab Saudi—pada putaran berikutnya, Timnas Indonesia harus segera berbenah demi mencapai hasil yang lebih baik di kualifikasi Piala Dunia 2026.

Leave a Reply