Meski Israel belum memberikan pernyataan resmi, banyak pihak menduga ini adalah bagian dari operasi yang lebih luas untuk melemahkan pengaruh militer Rusia di Suriah.
Alasan Israel Menyerang Markas AL Rusia di Tartus
Serangan terhadap Tartus bukanlah aksi spontan. Israel hantam markas AL Rusia di Tartus memiliki sejarah panjang melakukan operasi militer di Suriah, terutama untuk mencegah penguatan militer lawan, termasuk Iran dan sekutunya.
Namun, menyerang fasilitas militer Rusia membawa dimensi baru yang jauh lebih kompleks.
Beberapa analis menyebut serangan ini berkaitan dengan dua faktor utama:
- Tekanan terhadap Iran: Rusia dianggap membantu pasokan senjata ke Iran dan Hizbullah melalui Suriah. Serangan ini bisa jadi peringatan kepada Rusia untuk menghentikan dukungan tersebut.
- Langkah Strategis Israel hantam markas AL Rusia di Tartus: Dengan menargetkan fasilitas militer di Tartus, Israel berupaya menunjukkan superioritasnya dan menegaskan bahwa pihaknya tidak segan mengambil tindakan ekstrem demi keamanan nasionalnya.
Namun, pertanyaannya, apakah langkah ini sepadan dengan risiko memicu konflik langsung dengan Rusia?
Baca juga: Kenapa Asuransi Perjalanan Australia Itu Penting? Simak Alasan dan Tipsnya!
Ada Apa di Balik Serangan Israel ke Markas Rusia?
Beberapa analis menyebut serangan ini bukan sekadar serangan biasa. Ada beberapa faktor yang patut diperhatikan:
1. Respons terhadap Pengaruh Rusia di Suriah
Rusia adalah sekutu utama Presiden Bashar al-Assad dan memiliki kepentingan strategis di Tartus.
Dengan menyerang pangkalan AL Rusia, Israel mungkin mengirimkan sinyal peringatan terkait dominasi Rusia di Suriah.
2. Konflik dengan Iran
Israel menuding Iran terus mengirim senjata dan membangun pos militer di Suriah. Dengan Rusia yang semakin dekat dengan Iran, Israel bisa melihat kehadiran Rusia sebagai ancaman terselubung.
3. Perang Proxy Baru?
Serangan ini dapat memicu perang proxy antara Israel yang didukung sekutunya—termasuk Amerika Serikat—dengan Rusia.
Hal ini berpotensi memperluas konflik dari skala regional menjadi konflik global yang lebih serius.