Dailynesia.co – Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, digemparkan dengan kematian misterius Syahroni (19) yang ditemukan dalam kondisi tidak wajar.
Jenazah Syahroni telah dimakamkan pada Sabtu (6/7/2024) setelah dilakukan serangkaian autopsi dan penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian.
Kronologi Kejadian Kematian Misterius
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat, membeberkan kronologi kejadian berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi, termasuk orang tua korban.
Pada Jumat (5/7/2024) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB, Ibu Atin, ibu korban, mendengar suara seseorang datang ke rumah, namun tidak menyangka kejadian ini akan berakhir tragis.
Seperti disadur dari laman SuaraMalang.id, Â Menjelang subuh sekitar pukul 05.30 WIB, adik korban yang masih kelas 2 SD menemukan tubuh kakaknya sudah dingin.
“Korban merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya tidak menyadari bahwa kakaknya sudah meninggal dunia,” ungkap Gandha pada Selasa (9/7/2024).
Baca juga: Manfaat, Cara Kerja, dan Contoh Media Monitoring Adalah…
Keluarga Sempat Menyelimuti Si Korban Dikira Tidur
Keluarga yang tidak curiga membiarkan adiknya menyelimuti tubuh Syahroni dan tidur bersama. Menjelang siang sekitar pukul 12.00 WIB, Ibu Atin mencoba membangunkan anaknya untuk makan, namun mendapati tubuh Syahroni dalam keadaan kaku.
“Ketika tubuhnya dibalik oleh Ibu Atin, ia baru menyadari bahwa anaknya telah meninggal dunia,” jelas Gandha.
Syahroni ditemukan tewas dengan luka di bagian wajah, mulai dari pelipis hingga mulutnya. Polisi dari Satreskrim Polres Malang dan Polsek Gondanglegi segera melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.
Pada Jumat malam, jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk diautopsi.
Baca juga: Sindiran PDIP Soal Pembatalan Pemindahan Kantor Presiden di IKN
Ibu Korban Mengalami Gangguan Penglihatan
Gandha juga menyebut bahwa ibu korban mengalami gangguan penglihatan, yang mungkin menjadi alasan mengapa keluarga tidak segera menyadari bahwa Syahroni telah tewas dengan luka di wajahnya.
“Keluarga tidak menyadari kondisi korban karena ibunya mengalami gangguan penglihatan. Selain itu, waktu pasti kematian misterius juga belum diketahui,” kata Gandha.
Untuk mengungkap penyebab kematian misterius korban, polisi melakukan autopsi dan uji sampel pada lambung korban.
“Tujuan autopsi adalah untuk memastikan penyebab kematian, kapan tepatnya korban meninggal, dan apa yang menjadi penyebabnya,” tambah Gandha.
Penyelidikan kasus ini terus berlanjut, sementara warga Desa Urek-urek berharap agar kebenaran segera terungkap.
kematian misterius Syahroni yang misterius ini membuat banyak pihak merasa was-was dan berharap pihak kepolisian dapat segera menemukan titik terang dari kasus ini.