Keunggulan Baru Pertahanan Udara Indonesia: Super Hercules Kelima Tiba di Jakarta

Bagaimana Super Hercules Kelima Akan Mengubah Pertahanan Udara Indonesia?

pertahanan udara Indonesia
Pesawat C-130J Super Hercules kelima yang dibeli Kementerian Pertahanan (Kemhan) tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta (CNN Indonesia).

 

Dailynesia.co – Pesawat kelima Super Hercules C-130J, pesanan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, telah mendarat menjadi pertahanan udara Indonesia. Kedatangan pesawat dengan nomor ekor A-1342 ini disambut oleh jajaran TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Menurut laporan Antara pada Jumat (17/5/2024), pesawat angkut militer buatan Amerika Serikat ini tiba pada Kamis (16/5).

Pesawat ini merupakan unit terakhir dari total lima pesawat yang dipesan, dengan empat pesawat sebelumnya telah tiba antara tahun 2023 dan awal 2024.

Momen kedatangan pesawat ini disiarkan secara langsung melalui akun YouTube resmi TNI AU @Airmen_tv.

Dalam acara penyambutan, Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakil KSAU) Marsdya TNI Andyawan Martono Putra beserta pejabat tinggi lainnya hadir langsung.

Penambahan Super Hercules C-130J diharapkan dapat memperkuat kemampuan pertahanan udara Indonesia secara signifikan.

Baca juga: Suku Bunga Deposito Bank dari Setoran Awal Hingga Jatuh Tempo

Perjalanan Super Hercules, Sebagai Pertahanan Udara Indonesia

pertahanan udara Indonesia
Pesawat C-130J Super Hercules kelima yang dibeli Kementerian Pertahanan (Kemhan) tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta (CNN Indonesia).

Perjalanan pesawat menuju Indonesia memakan waktu enam hari dengan rute penerbangan dari Atlanta, San Diego, Honolulu, Marshall Islands, Guam, hingga akhirnya tiba di Halim Perdanakusuma.

Pesawat ini diawaki oleh tiga personel TNI AU yaitu Komandan Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Letkol Pnb Alfonsus Fatma Astara Duta; Mayor Pnb Ulung Purwodanta; dan Lettu Tek Diki Dwi Udaryanto.

Super Hercules C-130J memiliki spesifikasi mengesankan dengan panjang 34,69 meter, tinggi 11,9 meter, dan lebar sayap 39,7 meter.

Kompartemen kargonya berukuran panjang 16,9 meter, lebar 3,12 meter, dan tinggi 2,74 meter.

Pesawat ini mampu mengangkut beban maksimal hingga hampir 20.000 kilogram atau hampir 20 ton, serta dapat membawa 8 palet, 97 tandu, 128 pasukan tempur, atau 92 pasukan terjun payung.

Salah satu keunggulan utama dari Super Hercules C-130J dibandingkan pendahulunya adalah peningkatan sistem perlindungan bahan bakar dan sistem penanganan kargo yang lebih canggih.

Selain itu, pesawat sebagai pertahanan udara Indonesia ini juga dilengkapi dengan sistem flight station yang lebih modern dan sistem avionik digital yang terintegrasi sepenuhnya.

Keamanan dan navigasi pesawat juga ditingkatkan dengan adanya tampilan layar head-up dan teknologi navigasi canggih, termasuk sistem navigasi inersia ganda dan GPS.

Kecepatan maksimal pesawat ini mencapai 660 kilometer per jam pada ketinggian 6.706 meter, dan didukung oleh empat mesin turboprop Rolls-Royce AE 2100D yang masing-masing menghasilkan daya 4.700 tenaga kuda.

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) melalui akun resmi mereka di media sosial, @Kemhan_RI, mengumumkan bahwa pesawat Super Hercules C-130J unit kelima ini dijadwalkan tiba di Indonesia pada pertengahan Mei 2024.

Sebelumnya, unit keempat pesawat ini telah tiba di Lanud Halim Perdanakusuma pada 22 Januari 2024, sementara tiga unit lainnya tiba pada Maret, Juni, dan Agustus 2023.

Pengadaan lima unit pesawat Super Hercules C-130J ini merupakan bagian dari upaya modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dilakukan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Dengan hadirnya pesawat-pesawat ini sebagai pertahanan udara Indonesia, diharapkan kekuatan dan kesiapan operasional TNI AU akan meningkat, memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga kedaulatan dan keamanan udara Indonesia.

Super Hercules C-130J tidak hanya mampu mengangkut berbagai jenis muatan dan pasukan, tetapi juga dilengkapi dengan teknologi mutakhir yang memungkinkan operasi lebih efisien dan efektif.

Kemampuan ini menjadikan Super Hercules C-130J sebagai salah satu aset strategis bagi TNI AU dalam mendukung berbagai misi, baik dalam situasi damai maupun konflik.

Kedatangan pesawat kelima ini menandai tercapainya target pengadaan yang telah direncanakan oleh Kementerian Pertahanan, menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia dalam memperkuat pertahanan udara Indonesia.

Dengan penambahan armada baru sebagai pertahanan udara Indonesia ini, diharapkan TNI AU dapat lebih responsif dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Leave a Reply