Dailynesia.co – Alasan perluasan jaringan penerbangan domestik maupun ke luar negeri Garuda Indonesia berencana tambah 8 pesawat lagi ditahun 2024 ini.
Tidak mudah dalam prosesnya karena perlu beberapa tahap yang harus perusahaan diselesaikan secara internal.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut, bahwa pesawat Garuda yang dibeli bukan baru hanya refurbished,yaitu 4 pesawat berbadan besar dan 4 narrow body.
Baca juga: Lontong Balap Surabaya, Kuliner Legendaris dengan Sejarah Unik dan Resep Asli
Sewa Pesawat Biaya Besar
Menurut Irfan biaya yang dibutuhkan cukup besar sekitar U$ 200,000 sampai U$ 500.000 dalam sebulan.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pesawat yang akan dibeli Garuda bukan baru, dalam arti nanti pesawatnya disewa kemudian dimodifikasi.
Setiap bulan biaya sewa harus dibayarkan U$ 200,000 sampai U$ 500.000 dalam sebulan untuk satu pesawat.
Baca juga: Ribuan WNI Umroh Belum Kembali, Ini Respon Dewan Perwakilan Rakyat
Garuda Indonesia: Pilih Sewa Pesawat Daripada Beli Baru
Biaya sewa pesawat berasal dari operational expenditure(opex) yang biaya sewa termasuk standar tidak terlalu mahal .
Hal ini berbeda jika membeli pesawat baru pasti harganya lebih mahal daripada biaya sewa setiap bulan.
Bukan tanpa alasan memilih membeli pesawat dengan membayar setiap bulan dibayarkan U$ 200,000 sampai U$ 500.000.
Sudah pasti ada pertimbangan lain mengapa akhirnya menambah pesawat 8 buah lewat sewa setiap bulannya.
Kemungkinan Garuda memilih sewa pesawat lantaran biaya perawatan atau biaya sewa jauh lebih efesien jika beli pesawat baru.
Penambahan pesawat baru itu Garuda Indonesia sampai saat ini sudah memiliki 80 pesawat pada akhir tahun 2024.