Memahami Hukum Mencari Tahu Khodam dalam Islam

Dilihat dari Perspektif Ulama

Khodam Menurut Islam
Ilustrasi Khodam Menurut Islam (Suara.com)

Baca juga: Daftar Rekomendasi 5 Game Android Terbaik dan Populer 2024

Tidak Dianjurkan dalam Islam

Khodam biasanya merujuk pada makhluk yang diperdaya untuk kepentingan seseorang. Dalam Islam, ini tidak dianjurkan karena sifatnya yang syirik.

“Kalau khodam itu orang yang memperdayakan untuk kepentingannya dan itu tidak ada baiknya orang seperti itu,” tambah Buya Yahya.

Dalam pandangan ulama, berinteraksi denganĀ  makhluk gaib untuk tujuan pribadi dianggap menyimpang dari ajaran Islam.

Keberadaan makhluk gaib harus diimani, tetapi tidak perlu dicari atau dijadikan fokus dalam kehidupan sehari-hari.

Berusaha mendapatkan bantuan dari makhluk pendamping dapat membawa seseorang pada perilaku yang menyekutukan Allah, sebuah dosa besar dalam Islam.

Baca juga: 5 Destinasi Wisata Balikpapan Pesona Alam Bikin Nyaman

Berpegang Teguh Pada Ajaran Al-Quran dan Hadis

Akhirnya, umat Muslim diingatkan untuk tetap teguh pada ajaran Al-Quran dan hadis, serta menghindari praktek-praktek yang dapat menjerumuskan pada syirik.

Memercayai makhluk pendamping sebagai pelindung atau pembantu dalam kehidupan sehari-hari tidak sesuai dengan prinsip tauhid dalam Islam. Sebaliknya, perlindungan dan bantuan harus selalu dimohonkan langsung kepada Allah SWT.

Kesimpulannya, meski keberadaan makhluk pendamping diakui dalam beberapa kepercayaan, Islam menegaskan bahwa mencari tahu atau memanfaatkan khodam adalah praktek yang tidak dianjurkan dan berpotensi menyimpang.

Oleh karena itu, umat Muslim sebaiknya menjauh dari tren atau praktek yang melibatkan makhluk gaib untuk menjaga kemurnian tauhid dan keimanan kepada Allah SWT.

Leave a Reply