Dailynesia.co – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengklaim pihaknya tidak menarik seluruh dananya dari Bank Syariah Indonesia (BSI).
Ia pun mengatakan bahwa sejumlah transaksi keuangan Muhamadiyah masih menggunakan layanan bank syariah pelat itu. Salah satunya untuk amal dan juga usaha.
“Oh masih, masih (dana ada di BSI). Jadi sekarang pembiayaan-pembiayaan BSI kepada Amal Usaha Muhamadiyah masih di situ,” ungkap Mu’ti di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, pada hari Kamis 11 Juli 2024.
Kendati pun demikian, Mu’ti mengakui bahwa dana yang sudah ditarik cukup banyak. Mu’ti memperkirakan dana yang telah ditarik dari BSI mencapai di atas Rp1 triliun. Beberapa dana yang ditarik berupa tabungan, apakah itu giro, deposito, atau bahkan payroll.
“Sudah banyak yang ditarik, tapi jumlahnya berapa mungkin ditanya ke BSI saja. Kalau tidak salah ya, kalau tidak salah, sudah di atas Rp1 triliun yang ditarik. Kalau tidak salah ya, tapi nanti benarnya tanya ke BSI,” jelasnya lagi.
Baca juga: Modus Taruh Depan Pintu, Wanita Ini Hendak Tipu Ojol yang Antar Makanan
Ternyata Muhammadiyah Tidak Masuk dalam 10 Besar Nasabah Terbaik BSI
Mu’ti mengakui bahwa mendapatkan informasi terkait Muhamadiyah masuk dalam 10 besar nasabah di BSI. Akan tetapi, dirinya tidak tahu secara pasti berapa total dana yang disimpan di BSI sebelumnya.
“Saya dapat info, Muhammadiyah itu sepuluh besar nasabah di BSI. Ada yang bilang nomor delapan dari sepuluh. Jadi ya, kalau melihat rangkaingnya besar, walaupun duitnya mungkin tidak besar ya,” ucap Mu’ti.
“Ada yang bilang lima belas, empat belas, itu kan suka-suka yang ngitung aja. Muhammadiyah enggak pernah ngitung, kita enggak tahu berapa, bisa lebih baik,” imbuhnya lagi.
Muhammadiyah menarik dananya dari BSI dan memindahkannya ke bank syariah lain beberapa waktu lalu.
Penarikan tersebut terungkap usai sebuah memo yang diteken Ketua Muhamadiyah Agung Danarto dan Sekretaris Muhamadiyah Muhammad Sayuti beredar. Memo bernomor 320/1.0/A/2024 tentang Konsolidasi Dana itu terbit pada 30 Mei 2024 lalu.
Isinya ialah arahan untuk rasionalisasi dana simpanan dan pembiayaan Muhamadiyah yang selama ini ada di BSI. Uang tersebut diperintahkan untuk segera dialihkan ke sejumlah bank syariah lain.
Keputusan itu disebut sebagai tindak lanjut pertemuan bersama pimpinan PP Muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah mengenai konsolidasi keuangan AUM. Pertemuan itu terjadi di Yogyakarta pada 26 Mei 2024 lalu.
