1. Stator atau bagian diam. Terdiri dari kumparan dan tembaga.
2. Rotor atau yang dikenal dengan bagian yang berputar. Penyusunnya terdiri dari magnet permanen.
3. Inverters atau pengatur kecepatan
4. Sensos posisi rotor.
Seperti apa prinsip kerja dari Permanent magnet synchronous motor? Dimana pertama adanya arus listrik mengalir ke kumparan stator.
Kemudian medan magnet stator dihasilakan dari proses di atas yang kemudian medan magnet rotor atau magnet permanen berinteraksi dengan medan magnet stator.
Di atas merupakan alur singkat. Secara cara kerja dan penerapan di lapangan, tentu saja bisa lebih detail dan mempunyai proses lebih panjang.
Tidak hanya dalam industri otomotif khususnya kendaraan listrik, pengaplikasian permanent magnet synchronous motor juga sering digunakan pada industri robotik, sistem penggerak turbin, sistem transportasi umum, hingga peralatan medis di rumah sakit.
Sayangnya sejauh ini permanent magnet synchronous masih memiliki sejumlah kekurangan yang menyebabkan pengaplikasiannya terkadang tersendat atau bahkan diabaikan.
Pasalnya sistem ini dinilai menelan biaya produksi yang tinggi, cukup sensitif terhadap perubahan suhu hingga risiko kehilangan medan magnet secara menyeluruh.