Dailynesia.co – Kasus tragis yang menggegerkan Pontianak Selatan baru-baru ini membuka lembaran kelam tentang nasib seorang siswa SD bernama Ahmad Nizam (6).
Bocah malang ini dilaporkan hilang oleh ibu tirinya, namun akhirnya ditemukan tewas dengan cara yang mengerikan.
Kisahnya yang memilukan menyentuh hati banyak orang dan menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya kewaspadaan dan kepedulian terhadap anak-anak di sekitar kita.
Pada hari Selasa, 20 Agustus 2024, keluarga Ahmad Nizam, khususnya ibu tirinya, melaporkan bahwa Nizam hilang.
Sang ibu tiri mengklaim bahwa anak tersebut dijemput oleh seorang pria bernama Yogi, yang disebut sebagai pacar ibu kandung Nizam yang berada di Jakarta.
Menurut keterangan yang diberikan kepada pihak berwenang, Yogi dikatakan telah menghubungi ayah kandung Nizam sebelum membawa anak tersebut ke Jakarta untuk liburan bersama ibu kandungnya, dikutip dari Dekaranganjar.com.
Namun, keterangan ini segera menimbulkan kecurigaan. Warga setempat yang tergerak oleh rasa kepedulian mulai melakukan penyelidikan sendiri dengan memeriksa CCTV di sekitar rumah.
Dari rekaman CCTV, tidak terlihat adanya aktivitas mencurigakan pada hari yang disebutkan, tidak ada motor yang berhenti di depan rumah, dan tidak ada tanda-tanda Yogi maupun Nizam yang keluar dari rumah tersebut.
Hal ini semakin mempertegas bahwa ada sesuatu yang disembunyikan dalam kasus ini.
Baca juga: Aksi Satpam Komplek di Sidoarjo Gagalkan Maling Motor, Turunkan Palang
Korban Ahmada Nizam Ditemukan
Setelah tiga hari pencarian, pada hari Kamis, 22 Agustus 2024, misteri hilangnya Ahmad Nizam akhirnya terkuak.
Ayah kandung Nizam bersama beberapa warga menemukan tubuh sang anak dalam kondisi mengenaskan di halaman belakang rumah, terbungkus dalam karung dan sudah mulai mengeluarkan bau tak sedap.
Penemuan ini sontak mengguncang perasaan warga sekitar dan keluarga korban. Polisi segera datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti.
Baca juga: Citarasa Surabaya dalam Sepiring Rujak Cingur
Pengakuan dan Motif di Balik Tragedi
Setelah ditemukannya jenazah Nizam, ibu tiri yang sebelumnya melaporkan kehilangan, kini menjadi tersangka utama dalam kasus ini.
Meskipun motif sebenarnya masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian, dugaan sementara mengarah pada konflik internal keluarga yang melibatkan rasa cemburu dan ketidaksenangan ibu tiri terhadap anak tirinya.
Kasus ini menyoroti sisi gelap dari hubungan keluarga yang dapat berujung pada tragedi yang tak terduga.
Baca juga: Rebo Wekasan 2024: Kapan Dilaksanakan? Simak Tanggal, Sejarah, dan Tradisi Menariknya
Reaksi Masyarakat
Kejadian tragis ini mengundang perhatian luas dari masyarakat Pontianak dan bahkan meluas ke seluruh negeri.
Banyak yang merasa terpukul dengan kenyataan bahwa seorang anak yang tidak berdosa harus kehilangan nyawanya di tangan orang yang seharusnya merawat dan melindunginya.
Kasus ini juga memicu perdebatan mengenai perlunya perhatian lebih dari pihak berwenang terhadap laporan-laporan kekerasan dalam rumah tangga dan pengawasan terhadap anak-anak dalam lingkungan keluarga yang tidak harmonis.
Pihak kepolisian setempat, bekerja sama dengan dinas sosial dan lembaga perlindungan anak, berjanji untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.
Mereka juga mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap tanda-tanda kekerasan atau perilaku mencurigakan di lingkungan sekitar, serta tidak ragu melapor jika mengetahui adanya potensi bahaya yang mengancam keselamatan anak-anak.
Kematian Ahmad Nizam menjadi pengingat tragis bagi kita semua tentang pentingnya menjaga dan melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun psikologis.
Anak-anak adalah aset berharga masa depan bangsa yang harus tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan keamanan.
Kasus ini juga menunjukkan betapa pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keselamatan anak-anak di sekitar mereka.
Kepedulian dan kepekaan warga dalam memeriksa CCTV dan menemukan kejanggalan menjadi kunci terungkapnya kasus ini.
Dukungan dan keterlibatan aktif dari masyarakat sangat penting dalam mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Tragedi ini mengajarkan kita bahwa kejahatan bisa terjadi di mana saja, bahkan di lingkungan yang tampak aman sekalipun.
Oleh karena itu, mari kita bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian terhadap anak-anak di sekitar kita.
Jangan biarkan tragedi seperti yang dialami Ahmad Nizam terjadi lagi. Mari kita ciptakan lingkungan yang lebih aman dan penuh kasih untuk anak-anak kita.