Dailynesia.co – Kementerian BUMN sudah menjelskan terkait dengan pokok permaslaahan keuangan yang melanda PT Indofarma Tbk (INAF) yang pada akhirnya tak mampu gaji karyawan.
Arya Sinulingga selaku staf khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memaparkan BUMN Farmasi tersebut bermula kehilangan dana sebesar 470 miliar rupiah.
Arya memaparkan pula bahwa potensi penyimpangan (fraud) dalam pengelolaan keuangan Indofarma terletak pada anak perusahaannya, yakni PT Indofarma Global Medika.
Indofarma Global Medika memiliki tugas untuk mendistribusikan produk-produk dari Indofarma.
Baca juga: Respon Hasto Tidak Undang Presiden Jokowi di Rakernas PDIP
Inilah Pokok Permasalahan Indofarma Tak Mampu Gaji Karyawan
Menurut Arya, masalah keuangan terletak pada dana Rp470 miliar yang semestinya masuk ke Indofarma namun tidak kunjung diberikan oleh Indofarma Global Medika.
‘’Ketika ditanya ke Indofarma Global Medika apakah tagihan tersebut sudah ditagih ke pihak ketiga, pihak lain yang didistribusikan, ternyata sudah ditagih semua oleh Indofarma Global Medika,” jelas Arya secara virtual, pada hari Selasa, tanggal 22 Mei 2024.
‘’Ternyata tagihannya sudah masuk tapi dia nggak kasih ke Indofarma. Di situ lah masalah utamanya,’’ kata Arya.
Hal tersebut jelas saja bakalan mengganggu keuangan Indofarma sehingga sulit untuk membayar gaji karyawan.
Akibatnya adalah sejak tahun lalu, Indofarma ak mampu gaji karyawan ditanggung sepenuhnya oleh induk perusahaannya, yaitu Biofarma.
Namun, sekarang ini, Biofarma sudah membatasi untuk tidak membayar gaji karyawan Indofarma.
Arya mengungkapkan pula bahwa kalau saja Indofarma bukan anak usaha dari Biofarma, maka Indofarma tak mampu gaji karyawan sejak tahun lalu.
‘’Sekarang udah mulai ngadat, karena udah terlalu banyak uang Biofarma yang disedot Indofarma. Sudah ratusan miliar uang Biofarma masuk ke Indofarma. Ada batasan juga kan,’’ pungkas Arya menandasi.