Secara keseluruhan, Israel minta bantuan Palestina kepada PA untuk mengelola penyeberangan Rafah menunjukkan dinamika politik dan militer yang rumit di wilayah tersebut.
Israel tampaknya mencari cara untuk meredakan ketegangan dengan Mesir dan menjaga aliran bantuan kemanusiaan sambil terus berusaha menekan Hamas. Namun, reaksi keras dari pihak PA menunjukkan bahwa mencapai kesepakatan bukanlah hal yang mudah.
Keputusan Israel minta bantuan Palestina dari PA mungkin mencerminkan pengakuan bahwa solusi yang melibatkan partisipasi Palestina bisa lebih diterima oleh Mesir dan komunitas internasional.
Namun, kesediaan PA untuk terlibat dalam pengelolaan penyeberangan Rafah akan sangat bergantung pada konsesi yang bersedia diberikan oleh Israel, termasuk pelepasan pendapatan pajak yang selama ini ditahan.
Dalam konteks yang lebih luas, situasi ini menggambarkan kompleksitas hubungan antara Israel, PA, dan Mesir, serta tantangan yang dihadapi dalam mencari solusi yang dapat diterima semua pihak.
Meski terdapat peluang karena Israel minta bantuan Palestina untuk kerja sama yang lebih besar, sejarah konflik dan ketidakpercayaan yang mendalam membuat setiap langkah maju penuh dengan risiko dan ketidakpastian.