Dailyensia.co – Kalkulator obligasi adalah alat penting dalam dunia investasi obligasi, yang memungkinkan investor untuk menghitung berbagai komponen utama, seperti kupon, yield, dan capital gain.
Dengan menggunakan kalkulator ini, investor dapat memproyeksikan keuntungan yang dihasilkan dari obligasi, termasuk potensi capital gain di pasar sekunder.
Namun, meskipun kalkulator obligasi memberikan gambaran keuntungan yang jelas, kebijakan terkait sering kali kurang mendukung kepastian investasi jangka panjang.
Baca juga: Cara Registrasi IKEA Online Lewat HP, Siap Belanja Produk Berkualitas
Memahami Fungsi Kalkulator Obligasi
Kebijakan pemerintah dalam pasar obligasi terkadang kurang memberikan transparansi mengenai dampak perubahan suku bunga dan inflasi terhadap return investasi.
Kalkulator obligasi mungkin memberikan hasil yang tampak menguntungkan, tetapi pergerakan suku bunga yang tidak terduga dapat mengubah proyeksi keuntungan ini secara signifikan.
Baca juga: Peserta SKD CPNS 2024 Gugur Otomatis Jika Melakukan 2 Hal Dilarang Ini, Apa Saja?
Menentukan Kupon dengan Kalkulator Obligasi
Kupon adalah bunga yang dibayarkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi.
Kalkulator obligasi memungkinkan investor untuk menghitung jumlah kupon yang akan diterima setiap periode, baik tahunan, setengah tahunan, atau sesuai jadwal yang ditentukan.
Sebagai contoh, obligasi dengan nominal Rp100 juta dan kupon 10% per tahun, investor akan menerima kupon sebesar Rp10 juta per tahun.
Kalkulator ini juga mempertimbangkan pajak atas kupon yang diterima, biasanya sebesar 15%.
Namun, kebijakan pajak ini sering kali dianggap kurang mendukung, terutama bagi investor kecil yang ingin menikmati imbal hasil yang lebih tinggi tanpa terbebani pajak yang relatif tinggi.
Baca juga: Panduan Lengkap Cara Merawat Anak Anjing dari Makanan Hingga Kebersihan dan Kesehatan
Menghitung Yield dan Capital Gain
Yield to Maturity (YTM) dan current yield adalah dua komponen utama yang dihitung dengan kalkulator obligasi.