Jalan nasional ini, meskipun belum ramai dilalui, menjadi akses strategis bagi konektivitas wilayah selatan Jawa Timur.
Sayangnya, kerusakan ini justru menambah beban masyarakat yang sudah bergantung pada jalur tersebut.
Baca juga: Kemenag Gagas Sertifikasi Juru Dakwah: Imbas Gus Miftah Hina Tukang Es Teh!
Audit Konstruksi Diperlukan untuk Mengidentifikasi Akar Masalah
Anggota Komisi V DPR RI, Reni Astuti, menyuarakan pentingnya audit konstruksi terhadap proyek JLS Kelok 9.
Ia menilai bahwa analisis geoteknik yang kurang matang bisa menjadi penyebab utama masalah ini.
Faktor lain seperti sistem drainase yang buruk dan desain yang tidak memadai juga diduga berkontribusi.
Reni menekankan perlunya audit menyeluruh untuk memastikan setiap aspek proyek, dari perencanaan hingga pelaksanaan, sesuai dengan standar mutu dan regulasi yang berlaku.
“Proses audit akan membantu mengungkap apakah masalah ini disebabkan oleh perencanaan yang tidak matang, pelaksanaan yang tidak sesuai, atau pengawasan yang lemah,” jelasnya.
Baca juga: Prediksi Formasi CPNS 2025 yang akan Dibuka, Efek Jumlah Kementerian Bertambah
Drainase Buruk, Faktor Risiko yang Tak Bisa Diabaikan
Di kawasan dengan curah hujan tinggi seperti Malang, sistem drainase yang buruk menjadi pemicu utama Longsor Kelok 9 JLS Malang.
Kondisi tanah yang tidak stabil memperparah kerentanan ini. Dalam kasus JLS Kelok 9, tidak adanya dinding penahan tanah menjadi indikasi perencanaan yang kurang komprehensif.