Penguburan di Lemo ini bukan sekadar proses mengubur jenazah, tetapi juga simbol penghormatan tertinggi terhadap arwah yang telah meninggal.
Tebing batu tinggi ini memiliki makna spiritual yang mendalam bagi masyarakat Suku Toraja.
Menurut kepercayaan Suku Toraja, tradisi Rambu Solo dapat mengantarkan arwah lebih cepat ke Puya, yang mereka percayai sebagai surga.
Keyakinan ini memperkuat pentingnya melaksanakan Rambu Solo dengan tepat dan penuh hormat.
Setiap detail dalam upacara adat ini memiliki makna dan tujuan tertentu, yang semuanya bertujuan untuk menghormati arwah dan mempermudah perjalanan mereka ke alam ruh.
Baca juga: Rahasia Lezat dan Sehat Rujak Cingur Sederhana Khas Surabaya
Pengaruh Strata Sosial dalam Tradisi Rambu Solo
Seperti disebutkan sebelumnya, strata sosial jenazah sangat mempengaruhi pelaksanaan tradisi Rambu Solo.
Strata sosial ini menentukan jumlah hewan yang harus dikurbankan dan lamanya upacara adat.
Hal ini mencerminkan betapa kuatnya pengaruh sosial dalam kehidupan dan kematian masyarakat Toraja.
Mereka yang memiliki strata sosial tinggi dianggap lebih membutuhkan penghormatan yang besar, sehingga prosesi pemakaman mereka pun lebih megah dan meriah.
Strata sosial ini juga mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap individu tersebut, baik selama hidup maupun setelah kematiannya.