Dailynesia – Tabungan pendidikan vs asuransi pendidikan adalah dua opsi populer bagi orang tua yang ingin mempersiapkan dana pendidikan bagi anak-anak mereka.
Keduanya menawarkan cara yang efektif untuk memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan terbaik hingga level tertinggi.
Namun, meski banyak yang mengira bahwa asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan adalah hal yang sama, sebenarnya kedua konsep ini sangat berbeda.
Baca juga: Demonstrasi Buruh, Penolakan Massal Terhadap Program Tapera di Indonesia
Pengertian dan Fungsi Utama Tabungan Pendidikan vs Asuransi Pendidikan
Tabungan pendidikan vs asuransi pendidikan memiliki tujuan utama yang sama, yaitu menyiapkan dana pendidikan anak. Namun, cara dan mekanisme keduanya berbeda.
Tabungan pendidikan berfungsi sebagai simpanan dana yang disediakan oleh bank, sementara asuransi pendidikan menawarkan proteksi dan juga investasi, dan dikeluarkan oleh perusahaan asuransi.
Tabungan pendidikan adalah produk perbankan yang memungkinkan orang tua menyimpan uang secara bertahap dengan jangka waktu tertentu. Dana ini nantinya bisa dicairkan sesuai kesepakatan awal.
Tabungan pendidikan biasanya memiliki suku bunga yang lebih rendah dibandingkan investasi, namun lebih aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) jika nilainya tidak lebih dari Rp2 miliar.
Di sisi lain, asuransi pendidikan tidak hanya berfungsi sebagai simpanan dana tetapi juga memberikan proteksi. Proteksi ini berarti jika orang tua meninggal dunia atau mengalami cacat total, maka dana pendidikan anak tetap tersedia.
Selain itu, asuransi pendidikan juga memiliki unsur investasi, yang dapat mengalami kenaikan atau penurunan nilai sesuai dengan kinerja pasar.
Baca juga: KJP Tahap 1 2024 Terlambat, Pemprov DKI Ungkap Penyebabnya
Mekanisme Setoran dan Pencairan Dana
Mekanisme setoran dan pencairan dana antara tabungan pendidikan vs asuransi pendidikan juga berbeda. Untuk tabungan pendidikan, setoran dilakukan sesuai kemampuan penabung dan biasanya bersifat fleksibel.
Pencairan dana bisa disesuaikan dengan jangka waktu yang telah disepakati saat pembukaan tabungan.
Sebaliknya, setoran untuk asuransi pendidikan terdiri dari premi asuransi dan dana investasi. Besaran premi ini disesuaikan dengan polis yang dipilih oleh pemegang asuransi.
Pencairan dana asuransi pendidikan biasanya dilakukan secara bertahap sesuai ketentuan yang ada dalam polis.
Baca juga: Kebakaran KM Umsini di Makassar, Pelni Ungkap Tak Ada Korban Jiwa
Manfaat dan Risiko Antara Tabungan Pendidikan vs Asuransi Pendidikan
Tabungan pendidikan menawarkan risiko yang lebih kecil karena manfaat berupa bunga dan simpanan dijamin oleh LPS. Jika nilai simpanan tidak melebihi batas penjaminan, yaitu Rp2 miliar, maka dana tersebut aman.
Jika nilai simpanan melebihi batas penjaminan, orang tua dapat memecah simpanan ke beberapa bank untuk tetap mendapatkan perlindungan LPS.
Di sisi lain, asuransi pendidikan menawarkan proteksi tambahan yang sangat bermanfaat. Jika orang tua tidak mampu lagi bekerja karena meninggal dunia atau cacat total, asuransi pendidikan akan memastikan anak tetap mendapatkan dana pendidikan.
Namun, asuransi pendidikan yang disertai dengan unit link atau PAYDI (Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi) memiliki risiko investasi. Nilai investasi bisa naik dan turun tergantung kinerja pasar.
Baca juga: 5 Rekomendasi Aplikasi Pinjam Uang Bunga Rendah, Ini Tips Pilih Pinjol yang Legal
Jangka Waktu Rekomendasi
Tabungan pendidikan umumnya disarankan untuk tujuan jangka pendek hingga menengah. Ini karena tabungan pendidikan memberikan keamanan dengan risiko yang lebih kecil dan kepastian dalam jumlah dana yang bisa dicairkan.
Sedangkan asuransi pendidikan lebih cocok untuk tujuan jangka panjang. Dengan tambahan proteksi dan investasi, asuransi pendidikan memberikan manfaat yang lebih besar seiring berjalannya waktu, meskipun dengan risiko investasi yang harus diperhitungkan.
Perhitungan Biaya Pendidikan
Keberhasilan dalam memilih asuransi pendidikan sangat bergantung pada perhitungan biaya pendidikan anak yang direncanakan oleh orang tua.
Jika biaya pendidikan anak tidak sesuai dengan yang diperkirakan, maka pencairan dana mungkin tidak akan mencukupi.
Oleh karena itu, orang tua perlu melakukan perhitungan yang cermat dan memperhatikan berbagai faktor sebelum memutuskan untuk mengambil asuransi pendidikan.
Mempersiapkan dana pendidikan anak merupakan langkah penting yang bisa dilakukan dengan memilih tabungan pendidikan atau asuransi pendidikan.
Tabungan pendidikan vs asuransi pendidikan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang harus dipertimbangkan dengan baik.
Tabungan pendidikan memberikan keamanan dengan risiko yang lebih kecil dan perlindungan dari LPS, cocok untuk tujuan jangka pendek hingga menengah.
Sementara itu, asuransi pendidikan menawarkan proteksi dan potensi pertumbuhan dana melalui investasi, cocok untuk tujuan jangka panjang meskipun dengan risiko yang lebih tinggi.
Orang tua perlu memahami perbedaan ini dan menyesuaikan pilihan mereka dengan kebutuhan dan kemampuan finansial mereka.
Dengan demikian, Ada dapat memastikan antara tabungan pendidikan vs asuransi pendidikan bahwa dana pendidikan anak mereka terjamin dan anak-anak dapat meraih pendidikan terbaik sesuai dengan yang diharapkan.