Baca juga: Moratorium Fakultas Kedokteran: Kebijakan Mendikti untuk Pendidikan yang Lebih Baik
1. Standar Kualitas yang Tidak Konsisten
Durian Indonesia sering kali tidak memenuhi standar internasional. Masalah Vietnam geser Indonesia jadi raja durian dunia ini membuat produk kita sulit menembus pasar premium seperti China, yang menjadi pengimpor terbesar durian dunia.
2. Minimnya Teknologi Pascapanen
Ketertinggalan dalam penggunaan teknologi modern menyebabkan rendahnya daya saing produk Indonesia di pasar global.
Vietnam, sebaliknya, telah mengadopsi teknologi pembekuan canggih untuk memastikan kualitas Vietnam geser Indonesia jadi raja durian dunia tetap terjaga selama ekspor.
3. Kurangnya Perjanjian Dagang Strategis
Tidak seperti Vietnam yang memiliki protokol ekspor dengan China, Indonesia masih tertinggal dalam memperkuat hubungan diplomasi dagang. Akibatnya, akses produk Indonesia ke pasar internasional menjadi lebih terbatas.
Baca juga: Hewan Endemik Kekah Natuna, Kini Terancam Punah
Pelajaran dari Vietnam: Strategi Holistik yang Efektif
Vietnam menunjukkan bagaimana strategi terencana dapat mengubah buah lokal menjadi komoditas global. Berikut adalah beberapa langkah kunci yang diambil Vietnam:
1. Inovasi Teknologi
Vietnam mengintegrasikan teknologi modern di seluruh rantai produksi durian, mulai dari proses panen hingga pengemasan.
2. Diplomasi Dagang yang Progresif
Melalui protokol ekspor tahun 2022, Vietnam memastikan produknya memenuhi standar ketat keamanan pangan dan pelacakan produk.
3. Produksi Non-Musim
Dengan memanfaatkan teknologi dan lokasi geografis yang strategis, Vietnam mampu memproduksi durian sepanjang tahun untuk memenuhi permintaan pasar premium.
Baca juga: Cegah Kejahatan: Polresta Malang Terapkan Patroli Gabungan di Area Strategis
Indonesia Harus Bangkit dan Berbenah
Keberhasilan Vietnam adalah peringatan bagi Indonesia untuk segera berbenah. Potensi kita sebenarnya sangat besar, tetapi perlu langkah konkret untuk memaksimalkannya:
1. Investasi dalam Teknologi Pertanian
Pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama untuk meningkatkan adopsi teknologi di bidang pertanian, termasuk teknologi pembekuan dan pengemasan.
2. Perbaikan Standar Kualitas
Penyesuaian terhadap standar internasional sangat penting agar produk Indonesia dapat bersaing di pasar global.
3. Peningkatan Diplomasi Dagang
Membuka akses pasar internasional melalui perjanjian dagang strategis harus menjadi prioritas utama.